In Widgostory

Dua Satu Dua Sampai Al-Aqsa


Assalamu’alaikum Warrahmatullah Wabarokatuh?
Allo?
            Apa kabar kalian? Semoga senantiasa baik yaa. Aamiin. Beberapa Minggu ini Masya Allah & Subhan Allah banget ya? kenapa? ya kalian mungkin suah paham sendiri dari judul diatas. Selamat membaca, semoga bermanfaat.

”Menarik memang mengamati cara-cara kaum munafikin yang selalu tak suka dengan apapun yang terkait dengan islam , salah satunya kesuksesan reuni 212 yang lalu. Gerakan kebangkitan ummat islam yang disimbolkan dengan 411/212 memang fenomena baru dalam sejarah indonesia, tak pernah ada gerakan semasif dan sesolid ini. Tentu saja ini, menjadi perhatian sesrius bagi siapa saja yang ingin berkuasa, atau terus berkuasa di negeri ini. Sebab gerakan ini terlalu besar untuk bisa diabaikan siapapun.

Faktanya, sejak indonesia wujud, tak ada satupun partai atau gerakan yang bisa mengagresi ummat sebanyak 212, lebih hebat lagi, ini dilakukan dengan dana sendiri. Kesadaran yang turut serta dalam gerakan ini pun sangat tinggi, mereka tak mudah terprovokasi, memiliki kepedulian yang sangat tinggi, buktinya keamanan dan kebersihan saat aksi.

Begitulah semua tuduhan kaum munafikin dan kafir terbantah hanya dengan reuni itu saja. Radikal, intoleransi, anti-NKRI, anti-Pancasila, semua tuduhan  tak laku. Tapi begitulah kerjaan orang panik, sebagaimana kafir Quraisy yang bingung menuduh apa pada Rasulullah yang sempurna, akhirnya tuduhannya mengada-ada. Maka tuduhan terhadap reuni 212 yang telah terbukti gagal, mereka lanjutkan dengan pasca reuni 212. Termasuk isu tak peduli bencana banjir, atau ada bendera HTI. Lucu.

Maklumi saja orang-orang panik ini, mereka yang hendak tenggelam, apa saja akan disambar, bahkan hanya jerami yang mengambang, orang panik suka aneh-aneh. Tapi bagi yang hadir di reuni 212, jelas-jelas ini ngangeni. Alhamdulillah saat berdesak-desakan orang berbagi senyum, saat lapar dan haus mendahulukan saudaranya, indah.

Tak mungkin bila ini bukan rahmat Allah, bukan Allah yang terlibat. Begitu banyak manusia, namun begitu aman damai dan tenteram, siapa yang masih punya hati, tak bisa mengingkari. Biarlah 212 terus mengingatkan kita, bahwa persatuan itu indah. Dan mengistiqamahkan kita di jalan dakwah, agar Kitabullah dan Sunnah bisa diterapkan di negeri tercinta Indonesia.”

Masyaa Allah banget yah? PASTI IYA!!! Yang diatas itu bukan tulisan gue, jelas banget, dah ketahuan ya? Hehe. Itu tulisan Ustadz Felix Siauw yang gue ambil dari postingan instagram miliknya beberapa waktu lalu (Arti Reuni 212).

Emang bener ya? Yang nama dakwah itu gak mulus, kaya hijrah aja, ada orang yang mulai atau sudah hijrah tapi hidupnya malah lebih berliku, lebih banyak ujian dari Allah SWT. Hijrah seseorang itu bisa jadi mudah tapi untuk terus istiqamah di jalan yang diridhoi-Nya itu gak gampang, harus terus kuat, sabar, ikhlas, tawakal! Contoh lagi dulu baginda Rasulullah Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam juga gak mudah dalam berdakwah, dalam mengajarkan menjadi manusia yang baik. Ada aja kelakuan yang dilakukan kaum kafir quraisy.

Maka dari itu untuk bersatunya ummat itu gak mudah pula, namun Alhamdulillah dalam reuni 212 kemarin Allah limpahkan rahmat dan karunia-Nya. Emang jujur gue sendiri gak ikut datang langsung ke acaranya, tapi lihatnya aja dah bikin seneng, haru, langsung bilang “BESOK GUE IKUT!” apalagi kalau dateng langsung?. So, gak perlu nanyain dari mana duitnya ya? Karena bukti nyata dilapangan itu pada bawa makan sendiri. Bahkan malah jadi kesempatan untuk saling memberi tak harap kembali, bagai sang surya menyinari dunia~ealah malah nyanyi hehe. Terus lagi soal foto bendera Rasulullah diatas bendera merah putih menurut gue gak usah deh dipanjang-panjangin, gak usah lapor-lapor, nanyain aparatnya dimana? Cukup dengan perkuat iman Insyaa Allah nanti bakal sadar, kenapa itu WELL NICE aja.

Terus lanjut lagi, kemarin kan juga ada Indonesia Lawyers Club, yang bahas tentang 212 : Perlukah Reuni? Kalau gue pribadi juga mikir temanya subjektif. Soalnya yang senang pasti bilang perlu, bahkan kalo bisa rutin. Sedangkan yang gak suka ya mungkin mikirnya ngapain, ngabisin duit, ajang kumpul pengangguran, dan pikiran negatif lainnya.

Waktu malam itu gue gak nonton langsung di televisi karena TVONE gue bures bro lol. Jadinya gue nonton kemudian hari di YouTube, gak download ya *ting pesan lain tersampaikan. Dan  setelah nonton gue baru ngeh kenapa nih pagi-pagi postingan dakwah jadi tambah rame. Dan bener, setelah gue nonton di YouTube dari siang sampai dengan sore, ternyata dah 9 jam gue nontonya, matengin bener dan gak di skip-skip (yang liat instagram story gue paham kan?) itu termasuk isoma dan buffering. Acaranya rame, dan menurut gue pribadi itu bisa memperkuat iman, yang nonton jadi tahu mana yang Insyaa Allah bener pake ilmu dan yaaang gitu deh, hehe #jangandibully.

Tonton ya kalau ada waktu, masa buat nonton vlog idola aja kuat, buat perkuat iman kagak? Hehe #nooffense. Lanjut lagi sekarang tentang kabar yang bikin banyak nyebut Allah.

Beberapa dari kalian pasti dah pada denger atau tahu soal si bapak kepala kuning (sorry, kayak gimana gitu nyebut nama pake jabatan, meh!) beberapa hari yang lalu bilang gini : ‘US ecognizes Jerusallem as Israel’s capital and will move embassy  to the disputed city.’  Yang mana artinya itu : ‘Amerika Serikat mengakui Yarusalem sebagai ibukota Israel dan akan memindahkan kedutaan ke kota yang disengketakan.’ Permerintah US bilangnya ini semua bagian dari proses pencarian perdamaian  antara Israel dan orang-orang Palestina, padahal yang terjadi justru sebaliknya.

So what? Subhan Allah. IDK ya, ini pemimpin yang satu ini buat gedek banget! Tapi kita harus sabar, banyakin doa untuk yang disana, untuk semua ummat muslim di dunia. Banyakin berfikir positif yaaa, juga jangan malah ikut-ikutan comment gak genah di postingan orang! Bantu doa & shalawatin pokoknya!

Mikirnya gini aja, “Kalau penista terhadap Al-Maidah 51 berhasil mempersatukan kaum beriman melalui 212 di Indonesia, maka kita nantikan sebentar lagi persatuan kaum mukmin sedunia sebagai perlawanan atas perampasan Al-Quds oleh Israel dan sekutunya, pak kepala kuning. Khilafah. Khilafah. Khilafah. Perisai pelindung kaum mukmin sedunia. Lonceng kematian bagi kedzaliman di atas muka bumi milik Allah, cahaya rahmat semesta alam, atas seizin-Nya ia akan segera tegak. Free Al-Quds with #Khilafah”. Ini caption dari kak @benefiko (kecuali ‘pak kepala kuning’ yang gue udah samarkan tapi jelas ketahuan) yang menurut gue baik dipahami sebelum emosi setan mengakusisi hati. Nauzubillah, terus berfikir positif yaa.

Semoga kita seantiasa diberikan  keteguhan hati untuk senantiasa taat dan istiqamah di jalan Allah SWT. Aamiin ya Rabb. Seperti pada QS. Al-Imran : 8, Allah berfirman : “Ya Tuhan, janganlah Engkau jadikan hati kami condong kepada kesesatan sesudah Engkau berikan pertunjuk kepada kami, dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisiMu. Sungguh hanya Engkaulah yang Maha Pemberi Karunia.”Aamiin ya Rabb.

Takbir! Takbir! Takbir!

ALLAHU AKBAR! ALLAHU AKBAR!! ALLAHU AKBAR!!!

Dengan Senang Hati Kembali Kasih,
Always be #positive and Salute!
Wassalamu’alaikum Warrahmatullah Wabarokatuh.



***



Read More

Share Tweet Pin It +1

0 Comments

In Personify

Teman Tapi (Yakin) Menikah


Assalamu’alaikum Warrahmatullah Wabarokatuh?
Allo?
            So, beberapa hari yang lalu gue ikut acara talkshow and book signing. Bukan, bukan buku nikah loh yaa. Ya buku hijau ini adalah buku kedua dari (si cewek) & (si cowok) hehe, kan #personify gak boleh langsung sebut nama wkwkwk. Lanjuuut! Redline-nya buku ini bercerita tentang kisah dua insan yang sudah temenan lama (dari SMP) memulai rumah tangga, mulai dari mau lamaran, nikah sampai dengan selanjutnya dah, biar gak spoiler gitu hehe.

            Acaranya ini bertempat disebuah toko buku ternama (kalian pasti tau dah!), inisialnya Gramedia. Bhak, apaan sih vin garing! Ck. Yah emang udah sesuai ekspektasi gue melihat foto-foto event mereka sebelumnya, dimana yang hadir itu 99% cewek. Wadaw, apalagi gue dateng setengah jam sebelum acaranya mulai. Ya gitu, gak ada seat yang kosong, kecuali yang paling belakang! Ya walaupun ngemper, setidaknya bisa lebih nyaman nungguin guest star-nya.

            Dan yaaaaa, begitu diumumin sama host gramedianya kalau si cewek & si cowok juga anaknya dah dateng dan mulai masuk, langsung dah semua ponsel audience diatas, dah kaya konser flashlight! Semuanya siap-siap instastories bahkan ada yang live dimana gue yakin yang nonton cuma mapir karena kepo atau kepencet di notifikasi, then out! Because it’s happen in front of me obviously wkwkwk. EH, itu semua juga kecuali gue yang berusaha tenang abis ini duduk ngemper pegel, kesemutan tak henti-henti. Disisi ada my brother yang malah main NBA Live, wadaw! Tak lama begitu guest star-nya ini lewat, oooo!!! Gramedia tambah penuh banget sama manusia and seriously it’s so crowded!

            Langsung dah masuk ke sesi tanya jawab. Dan wow, iya wow, waktu ditanya siapa yang mau nanya? (yaiyalah, kan ini talkshow! Mindblown). Diantara banyaknya yang coba mengangkat tangan, ngacung-ngacung, lambai-lambai, screaming! Ternyata emang ada untungnya jadi minoritas, gue sendiri ditunjuk langsung sama si cowok! Wadaw! Siap!

            Nih ya! Kalau kalian datang ke acara buku atau acara apapun yang ada sesi tanya jawab, jangan pernah malu atau ragu untuk tanya sesuatu. Tanya aja! kapan lagi, daripada nanti nyesel setelah acaranya bubaran. Angkat tangan dulu aja, walau pun belum punya pertanyaan, gak papa kok. Kalau pun nanti ditunjuk juga pasti bakal ditungguin mau tanya apa, ea! Terus itu juga bisa ngelatih keberanian dan public speaking kalian. Just do it!

            Sekarang tips-nya. Jadi biar kalian dipilih waktu angkat tangan, kalian harus HEBOH yang COOL, ya bukan gimana-gimana, maksudnya ikut angkat tangan tapi jangan statis, jangan kaku! Kalau bisa itu jari tangan bentuk emoji sebanyak mungkin! Nah itu tips-nya, percaya deh, itu worth it! Hehe tapi syarat dan ketentuan berlaku ya bagi yang memilih, jadi terserah dia hehehe, tapi tetap direkomendasikan loh.
            Nah tiba disaat gue yang nanya. Biasa dah gue mah kalau yang lain tanya cuma satu, gue mah mintanya dua hehe. Jadi pertanyaan gue adalah :
  1. Tips untuk konsisten sebagai content creator, baik itu Youtube atau yang lain? (ya seperti yang kalian sadari, mungkin. Beberapa waktu ini gue jujur kurang konsisten untuk nulis dan buat content lainnya karena emang ada sesuatu gitu loh, so yah. Maafkan.)
  2. Mau Collabs gak? (Nah ini nih, pertanyaan yang bikin almost semua audience diem! Eh, enggak ding, ya noleh gitu ke gue wkwkwk. Dan dijawab dengaaaaaannnn...)

Kemudian dijawab bergantian, pertanyaan pertama dijawab oleh si cewek dan yang kedua tentunya oleh si cowok (ya masa host Gramedianya yang jawab) :
  1. “Usahakan untuk selalu kasih konten-konten yang bermanfaat, anggap aja menjadi sebuah content creator adalah sebuah pekerjaan dan misalkan kamu gak mengerjakan hal itu lagi, kamu jadi merasa ada yang kurang gitu. Terus dengan kamu konsisten melakukan hal yang positif itu juga bisa membuka rejeki kamu, misal kamu bisa bekerja sama dengan suatu organisasi atau dengan siapa pun yang pada akhirnya akan lebih bermanfaat.” Si cowok terus nambahin, “Terus belajar, terus berkreasi dan kerja keras!” Begitu.
  2. Nah ini nih yang kedua, “Ok, untuk collabs ya. Langsung aja hubungi nomor +62 blablabla sekian-sekian-sekian, nah hubungi aja terus nanti kita collabs oke? Mantap djiwoo!!!”

O My Lord! Beneran ini!? Jadi “Agree!” nih mau collabs? Gue rasa sih mereka mengiyakan hehehe. Baru kali ini gue tau ada orang yang minta collabs content creator beneran, langsung dikasih kontak person! Masyaa Allah, rejeki yaaa hehehe. Nah dari situ sebenarnya ada kejadian yang gokil, tapi gue gak bakal cerita disini (yaelah, ya gak usah diomongin kali? Wkwkwk. Biarin dah, biar pemasaran. Mungkin hehe). Sesudah itu acara berlanjut sampai dengan sesi book signing, ya udah jelas deh gimana, terus juga bonus foto bareng.

Wah gue sekarang semakin bisa kebayang tentang cerita yang mereka sajikan, baca bukunya itu berasa ikut seminar parenting gitu. Bukunya banyak faedahnya. Dan setelah gue baca buku yang kedua ini, gue jadi agak setuju soal statement kalau cewek bisa bawel dan manja setengah hidup! Apalagi waktu lagi jadi bumil, more than PMS bruh! (paham gak lu? Wkwkwk). Terus juga gue paham kok soal cowok yang kadang suka nggak peka dan ngob sometime haha.

Tapi, tapi, tapi, tapi. Yang lebih dari itu gue sekarang udah tambah ilmu tentang nikah dan juga parenting. Jadi yang namanya nikah itu bukan alesan utama ya biar gak ditanyain “kapan nikah?” atau malah bisa balik nanyain ke single fiisabilillah nikahnya kapan? Nikah lebih dari itu,  kita harus bener-bener SIAP. Harus matang semuanya, karena ternyata nikah itu seperti pusaran angin, makin lama makin kencang atau besar pusarannya, tapi pada akhinya akan berhenti juga. Cielah hehe. Nah disini peranan Keimanan antar pasangan sangat diuji.

Oh ya! bener kata si cewek, yang namanya cowok itu gak semuanya bisa telepati buat tau apa yang pasangannya mau (in this case udah nikah ya, udah halal), jadi kalau ada sesuatu ya mendingan lansung diomongin baik-baik. Nah itu juga, “komunikasi” itu penting banget, biar kalau ada intervensi gak langsung mbludak “duuaaarrr!!!” tuh emosi, eh maaf alay wkwkwk! Tapi bener!

            Yah gitu ya, saran gue persiapan pernikahan itu gak cuma waktu nanti bener-bener mau akad atau resepsi gitu. Ilmunya sudah harus didapat dan dipahami lebih lanjut sejak dini. Perkuat iman dan senantiasa istiqamah, Insyaa Allah nanti jodoh akan hadir diwaktu yang memang sudah saatnya. Percaya kan? skenario-Nya itu BEST OF THE BEST! Jangan lupa untuk doain jodoh ya! Terakhir nih, ini pesan yang gue kutip dari buku keduanya :

“Menikah dengan teman itu mungkin dilihat orang ya, lebih mudah. Karena satu sama lain udah kenal dalam waktu yang lama. Tapi tetap aja, menikahi teman itu harus serius, nggak bisa juga dianggap main-main. Sama siapa pun akhirnya kita menikah, ya kita memang nggak bisa menganggap menikah itu adalah hal yang sepele dan nantinya malah membuat kita melupakan tanggung jawab masing-masing.
                       
            Ketika kita menikah , kita akan lihat sisi lain dari pasangan kita—entah itu baik atau buruknya. Kita juga harus siap kalau kita dihadapkan pada ujian yang nggak tahu kapan datangnya. Kita pasti bakal ngerasain yang senang bareng-bareng, terus berantem kayak mau perang dunia.

            Walaupun kita menikah sama teman sendiri, tapi semua hal itu tetap aja bakal kita hadapi. Tapi karena sama teman sendirilah, kita udah punya landasan komunikasi sebagai teman, yang bisa juga diandalkan untuk menjalani pernikahan kita.

            Kita bisa menyelesaikan semua masalah dengan berkomunikasi sebagai teman---yang biasanya, dengan santainya bisa nanya, “Apa sih, salah gue? Ngomong napa.” Karena kalau kita Cuma diam, berharap pasangan kita bisa telepati, semua masalah itu nggak akan selesai. Nambah masalah baru mungkin iya.

            Kami berdua sama-sama bersyukur, setelah bertemu banyak  orang dalam hubungan kami selama ini, yang terikat dalam pernikahan ini akhirnya kami berdua lagi. Bukan (si cowok) dengan perempuan lain atau (si cewek) dengan laki-laki lain.

            Menikah dengan orang baru aja, kadang kita pasti bisa merasa bosan dan jenuh sama hubungan itu. Apalagi dengan orang yang berteman lebih dari sepuluh tahun sama kalian. Tapi seperti yang kami bilang sebelum-sebelumnya, bosan itu pasti, tapi kita tidak akan saling pergi. Kita Cuma perlu berpegang sama kata-kata itu untuk bertahan dengan satu sama lain, dengan (si anak) dan dengan masa depan yang kita nggak tahu bakal kaya apa nanti.”

            Yups, so this is #personify of  Keluarga Belo (Ayudia Bing Slamet & Ditto Percussion). Thanks yah you’re so kind family!

Dengan Senang Hati Kembali Kasih,
Always be #positive and Salute!
Wassalamu’alaikum Warrahmatullah Wabarokatuh.



***



Read More

Share Tweet Pin It +1

0 Comments

In Widgostory

Untuk Dia


Assalamu’alaikum Warrahmatullah Wabarokatuh?
Allo?
            Yups! Sesuai judul diatas gue bakal cerita tentang behind the story of the song (wait, gue play dulu deh lagunya hehe). Nah siap, melodi dulu sampai detik 29 dan jeng-jeng-jeng...

            So lagu “Untuk Dia” itu original song by Paulus Andreas Partohap judulnya Untuk Gita. Paul waktu itu upload lagunya waktu Gita ulang tahun, (Gita siapa sih? Yang dah baca #personify bulan September pasti paham). Tepatnya itu tanggal 8 Agustus 2017, nah dari situ juga pertama kali gue denger lagunya, then Masyaa Allah, kalian yang udah denger lagunya mungkin paham. Lagunya itu penuh dengan doa, ya emang basicly itu kan lagu untuk yang berulang tahun tapi tetep dah liriknya enak didenger, mudah dipahami, gue aja seharian muter berulang-ulang bisa langsung hafal.

Baik dan tulusnya Paul gak sampai disitu, tanggal 10 Agustus dia upload lagi di Youtube dengan judul yang sama Untuk Gita, bedanya yang ini instrument & backing vocals dia! #OOOWWW seneng baget dah gue, Request gue dikabulkan, ditambah lagi description box dah ada alamat Google Drive buat chords and lyrics, Mantap Djiwoo!

            Dari situ gue mulai belajar, eh tepatnya menambah ilmu tentang musik, khusunya cover lagu. Gue cari tuh, Tips & Trick cover lagu, life hack recording, cara recording low budget, tutorial edit/mixing lagu dan blablabla. Kurang lebih 2 hari recording-nya selesai. No! i’m not record my voice for 48 hours non stop! Ya kali ada yang mikir gitu, hehe. Dari dua hari itu gue pindah tempat, soalnya kalau gue recording di kamar rumah itu bising, apalagi kalau ada motor lewat dengan knalpot yang *tiiiit (cencorship), pasti bakal ikut kerekam. Alih-alih itu gue paling recording disaat semua orang komplek gue setengah mati diatas kasur (beauty sleep well). Jadinya gue pindah provinsi untuk recording, from Cilacap goes to tempat kelahiran. Nyepeda beneran bruh, kendaran yang dikayuh manual itu loh. (siapa tahu nanti si “Dia” baca dan itu udah zaman mobil gak ada rodanya) haha so fun vin! WK!

Nah  kenyataannya, disini gak jauh beda! Malahan kalau disini lebih bising karena rumahnya lebih deket ke jalan, tapi lebih jarang lewat karena volume kendaraannya yang lebih sedikit. Ya gitu, kesel yang bikin ngakak itu disaat nyanyi dah sampe bridge tiba-tiba ada ”ngeeeeeeeng..” (motor lewat). Hiks, ingin ku berkata kasar, namun tak mampu karena cadel. Wkwkwk “Kasal!”

            Sepulangnya recording antar provinsi, gue mixing lagunya, coba untuk ngepasin sama lagu aslinya walau kenyataannya jauh banget, wkwkwk. Yah, ku recording kau dengan Bismillah, lantas ku mixing lagu dengan Lillah, sampai akhirnya jadi. (Iya, yang dimaksud jadi itu belum final fix loh ya, itu masih prototype hehe). Setelah itu gue coba play dan kasih denger ke orang terpercaya gue. Dan finally sampe dengan season 3 recording & mixing, udah nglotok banget lagunya dikepala, sampai orang rumah hafal lagunya dan ya mungkin setelah beratus-ratus take vocal karena ada imbuhan “ngeeeng” disetiap recording, JADILAH cover lagu itu.

            Setelah selesai dengan covernya, gue berniat untuk upload cover lagu ini pake ada Music Video-nya. Tapi memang mungkin belum jodoh, dikarenakan DOP sedang sibuk kuliah dan disamping masih bingung mikir buat tema background gunung atau pantai (Please BANTU COMMENT DI KOLOM KOMENTAR DIBAWAH!) alhasil sampai dengan kalian denger lagunya kemarin belum kebuat dah MV-nya. But, Insyaa Allah COMING SOON yaaa.

            Sampai situlah cerita gue dibulan Agustus, jujur cover lagunya itu udah jadi semenjak Agustus, tapi karena gue ada acara di Borneo, Tangerang, Serang dan sambil milih-milih tanggal yang pas gue tunda upload-nya. Sampai dengan gue mikir dah satu tahun sejak gue bikin Channel Youtube yang waktu itu... (nanti dah ada ceritanya sendiri, hehe). Ok dah, gue coba untuk meeting sama DOP bahas MV-nya nanti mau gimana, tapi tapi tapi, DOP gue ini minggu depannya usai meeting mau UTS, ya sudahlah.

            And the day it’s happen, sehari sebelumnya gue bikin lineart dan vektor buat thumbnail/cover lagu itu. Dan jadilah sampai dengan tanggal 7. 11. 17 yang hampir mau aja tanggal 8. Ya gitu, upload jam 11.53 PM bruh! Tujuh menit lagi ganti tanggal wkwkwk. then Alhamdulillah sekarang sudah Available on Youtube and SoundCloud thoo! YEAY!

            Nah itu behind story pembuatan cover lagu sampai dengan proses unggahnya, sekarang lanjut ke yang lebih deep tentang lagunya.

            Jadi semenjak gue mau wisuda, eh IDK sebelum gue wisuda temen-temen gue juga udah mulai nanyain iseng “Kapan Nikah?” padahal, yaelah kalau ya dipikir-pikir yakin lu mau nikah abis lulus SHS? Gue sih bakal mikir deeper first. Bukan cuma soal nikahnya, TAPI soal JODOH-nya, soal “Dia”,  soal yang nantinya bakal jadi Teman Hidup dalam meraih ridho-Nya dan ke-istiqomahan dalam beriman dijalan Allah SWT.

            Lagian emang pada yakin, maksudnya menjamin gitu, yang namanya umur kan kita gak tahu. Kita gak bisa tahu jodoh yang sebenarnya datang ke kita itu jodoh yang bakal jadi teman hidup atau jodohnya kematian dulu. So ya sampai dengan saat ini saran gue “Siapkan untuk keduanya.”

            Untuk jodoh yang kematian, kita harus senantiasa memperkuat iman dan takwa. Ngaji diperbanyak, banyakin main, tapi main yang bikin manfaat, yang bisa buat orang lain juga ikut dapet faedahnya. More and more! Much as much you can!

Untuk jodoh yang Teman Hidup, BERDOALAH sedini mungkin, jangan nunggu sampai nanti umur sudah berkepala dua lebih banyak baru minta diberikan jodoh yang sedemikian rupa. Yang gue percaya sih gini ya, semakin kita banyak berdoa untuk orang lain maka doa yang kita panjatkan itu akan kembali kepada kita. So kalo lu mulai mendoakan “Dia” mulai sekarang, Insyaa Allah “Dia” juga akan ikut serta mendoakan yang terbaik untuk yang mendoakannya. Terus yang namanya setiap kata adalah doa itu bener banget kan, dalam lagu ini kita yang ikut nyanyi gak cuma bersenandung tapi juga ikut berdoa, mendoakan siapa? Dia? Siapa? Kau Teman Hidup ku... Aamiin.

Lantas siapa itu Dia? Kenapa gue gak pake judul yang sama buat covernya? Yups because biar si Gita gak baper, eh enggak ding, biar yang lain (yang denger) gak baper wkwkwk. Bercanda. Tapi ya ada benernya, seperti yang Paul bilang di firts comment Untuk Gita (inst.) :

“Video ini untuk yang kemarin request musik lagu ini. Chords dan lyrics juga tinggal klik link yang ada di description box. Judul lagunya memang untuk Gita, tapi tetep bisa kok dinyanyikan untuk kerabat dekat, sahabat atau teman hidup kalian. Selamat bernyanyi :) “

Dari tulisan itu gue pilih nyanyiin lagu ini untuk kalian, iya, untuk kalian yang mau dengerin coveran lagunya gue sangat berterima kasih dan tentunya untuk “Dia” Teman Hidupnya kevinwidgo kelak. Cie cie wkwkwk. Ya habisnya gitu sih, kalau doa terbaik kan emang senantiasa untuk teman-sahabat semua. Intinya semoga doamu, doaku, doa terbaik kita dikabulkan oleh-Nya. Aamiin ya Rabb.

***

So yah that’s it guys! Gue mau berterima kasih again and again kepada kalian yang sudah mau mendengarkan lagunya, ya walau cuma sepersekian detik, yang mau cari beneran di kolom search Youtube tapi gak ketemu, yang dengan senang hati meng-klik link in bio Instagram, Twitter, Facebook, yang mau like videonya, yang mau nanyain “Ini beneran suaramu vin?” (OMG iyaaa beneraaan! Hehe), yang mau Subscribe dan yang malahan minta file audio-nya (boleh banget kok, lebih baik dari pada download sendiri. Soalnya ada yang beda! *ting). Terima Kasih support, kritik dan saranya! Insyaa Allah gue bakal ningkatin lagi kualitasnya. Terus kalau ada dari kalian yang dengan senang hati mau recording atau collabs. Gue senantiasa saying “YES! LET’S DO IT!”
*skb

            Oh ya, untuk mensyukurinya! gue bakal adain sedikit GIVEAWAY Lineart! (yang gak tau apa itu lineart bisa cek instagram gue! :)
Untuk 3 orang ya..
Caranya, cukup dengan tonton sampai selesai video dari link dibawah,
SUBSCRIBE, LIKE, SHARE di akun sosial media kalian (bebas sosmed apa aja, minimal sekali (banyak juga gak papa hehe), terus TAG/tandai gue), jika sudah kirim DM berupa screenshoot, sebagai bukti kalau semua peraturannya sudah dilaksanakan dengan baik!

Periode Giveaway 24 November - 1 Desember 2017!
Pengumuman tanggal 3 Desember 2017 yaaa!!!
Terima Kasih! Semuanya GRATIS!
(Kalau ada yang mau ikutan dah juga dah syukur ^^)

Link : Untuk Dia - Kevin Widgo
Link : Untuk Gita - Paulus Andreas Partohap

Dengan Senang Hati Kembali Kasih,
Always be #positive and Salute!
Wassalamu’alaikum Warrahmatullah Wabarokatuh.


 ***



Read More

Share Tweet Pin It +1

0 Comments

In Personify

Thanks Mans


Assalamu’alaikum Warrahmatullah Wabarokatuh?
Allo?

            Yeaaay!!! Eh, Alhamdulillah maksudnya hehe. For the first time ever gue ketemu penulis buku beneran. Sebenernya ini bisa masuk ke #widgostory but because udah akhir bulan dan gue cuma nulis satu artikel bulan ini otomatis jadi #personify yah? (maafkan ini gak penting, tapi yaudah).

            So yestermonth gue ketemu insan ini disalah satu acara bukunya, yang sebenernya itu acara kedua, yang pertama gue gak dateng berhubung waktu acara pertamanya cukup jauh dan gue di Cilacap. Tapi Alhamdulillah doa yang tulus kembali mendekatkan kami diwaktu yang lebih baik (cielah alay!). Tapi beneran loh gue sendiri gak nyangka, soalnya waktu dapet notification itu gue masih di Banjarmasin. Dateng gak ya? Dateng gak yaa? Sempet bingung sih karena waktu juga belum beli tiket balik. Then gue daftar dulu dah, kan kalau gak jadi dateng juga bisa cancle dan kirim e-mail.

            Nah cerita awal gue kenal insan ini dah lama dulu waktu gue kecil juga dah tahu, ya sekedar tahu gitu. Tapi ya setelah itu ilang dah ingetan sampe pada waktunya insan ini nulis buku pertamanya. Waktu PO pertama gue emang gak ikut karena emang kurang interesting sama bukunya. Eh tetiba ada temen yang juga beli dan dapet juga bonusnya terus diunggah ke sosial media. Lihat-lihat dan pikir-pikir soal bukunya, kok jadi kepengin yaa. Yaudah gue cari di online shop dengan syarat yang ada bonusnya hehe. Tapi sayang belum jodoh jadi gue beli aja yang regular. Alhamdulillah saking pengin dapet bonusnya which is murotal dari si penulisnya dengan niat baik gue cari YouTube (padahal copyright, hiks) dan ADA! YASS! Terus ya terus harusnya yang baca tahu gue apain? Hihi. Dengerin lah. Hehe.

            Dari sono noh Masyaa Allah, bukunya bagus dan karena isinya Based From True Story jadi malah kaya insan ini sendiri nih yang cerita langsung, bahasanya juga mudah dipahami, dah kaya ngobrol aja intinya. Maafkan sedikit spoiler, buku pertamanya itu berdasarkan pandangan gue tentang cara meraih mimpi melalui jalan yang diridhoi Allah, bawasanya selalu libatkan Allah dalam segala hal. Raih dunia lewat Al-Quran dan yang selalu inget pesan bapaknya “Allah Dulu, Allah Lagi, Allah Terus!”. Buku keduanya itu isinya bekisar pertanyaan dan jawaban alias Q&A yang dibukukan. Bukunya ngingetin pembacanya untuk lebih sabar, gak gampang nyerah dan senantiasa bersyukur. Bahkan dibeberapa question ada yang nanya deep banget. Dan lagi karena dalam memberikan jawaban itu gak ada kesan mengguruinya, jadi lebih enak diserap oleh pembacanya. “No matter what, no matter how nothing is impossible for Allah”.


Lanjut ya? Sesampainya ditempat eh dah lumayan rame, banyak yang duduk-duduk, berdiri sambil nunggu tempatnya tuh buka (you know lah bookstore kan paling baru buka pukul 10.00). Namun entah mengapa sebelum waktunya, pintu dah dibuka, yang gue realize pertama kok pada cepet-cepet amat jalannya gue juga ngikutin demikian. Nah begitu masuk gue langsung dapet kenalan, yang mana usai acara itu disebut penulisnya mirip Young Lex hehe, ini true story loh. Eh tapi kok iya yah setelah gue pikir-pikir, wkwkwk gak ding, bercanda ya Ibnu, gue malah berterima kasih. Yah sesuai ekspektasi sih yang dateng kebanyak akhwat karena sudah dibenarkan dengan liat jumlah nama pendaftarnya waktu itu.

Gak lama setelah semuanya masuk, acaranya mulai, setelah kenalan sama hostnya (Allo kak Mamah? hehe), dipanggilah penulisnya. And yaaaaaa... (undescribe feels) itu ruangan jadi crowded sangat. Terus kita yang disana diajak insan ini untuk ngaji Q.S. An-Naml ayat 60-63 satu-satu! enggak ding, bareng-bareng hehe. Selanjutnya bahas tentang “Tekanan” dan solusinya dari surat yang dibaca tadi.

Ya rangkumannya bisa diambil dari Q.S. An-Naml ayat ke 62 yang artinya “Bukankah Dia (Allah) yang memperkenankan (doa) orang yang dalam kesulitan apabila dia berdoa kepada-Nya, dan menghilangkan kesusahan dan menjadikan kamu (manusia) sebagai khalifah (pemimpin) di Bumi? Apakah disamping Allah ada Tuhan (yang lain)? Sedikit sekali (nikmat Allah) yang kamu ingat.”

Jadi Bawasannya apabila kita sebagai manusia sedang dalam kesulitan, kesusahan atau tekanan maka berdoalah hanya kepada-Nya, niscaya Allah SWT akan menghilangkan kesulitan tersebut. Selain itu senantiasa mengingat Allah SWT.

Selain itu insan ini juga ngasih tips untuk menghafal Al-Quran, berdasarkan metode yang dia gunakan sendiri. Setelah itu dia ngaji Al-Quran dan tibalah ke sesi tanya jawab. Waktu itu diambil tiga orang untuk memberikan pertanyaan dan ALHAMDULILLAH gue salah satu dari mereka. Awalnya (true story) gue bingung mau tanya apaan, walaupun dari kemarinnya sampai dengan berangkat tadi gue sempet kepikiran kalau bisa tanya mau nanyain apaan? And finally i asking about 2 question (padahal yang lain cuma satu, hehe):
1.    Jika hidupmu tak lama lagi, what will you do the most?
2.    Tips to be Content Creator especially Dakwah?

Kemudian insan ini menjawab :
1. Ok, Sebisa mungkin gue akan berbagi ilmu ke orang lain, bantu mereka biar ilmunya gak sia-sia dan biar jadi amal jariyah di kubur nanti.
2. – (sebelumnya ngomong panjang tentang YouTube, then,) Inget aja Visi-Misi kita buat konten dakwah itu seperti apa dan kira-kira yang lebih memprihatinkan, sikap kita itu apa? Gitu aja sih Mas, Makasih (terus gue ngangkat tangan kanan bentuk emoticon Ok).

Seriously, for the first question i know why gue nanyain tentang itu, but i think itu gak salah dan bener sih, kan kita gak tahu mana kita jumpai  lebih dulu, jodoh or kematian. Dan untuk yang kedua gue bakal buat edisi khusus untuk itu, so just wait ya, be calm, hehe).

Alhamdulillah acaranya bermanfaat dan berfaedah sih, Hostnya juga seru (Thanks again, Kak Mamah), paling sometime garing, ya emang audience-nya aja yang belum sarapan wkwkwk. Kajian dan acara kaya gini menurut gue lebih worth it dibanding hangout ke tempat yang kurang faedah. Dan ilmunya Insyaa Allah bisa langsung diterapkan, selain itu juga bisa nambah temen (eh malah ada yang cerita buat grup WA usai acara, ini ngakak sih). Gak lucu ya? Yaudaah. Wkwkwk.

Yang gue belajar dari insan ini sebenernya bikin gue “malu” karena diusianya yang masih muda udah bisa jadi influencer yang positif, hafidz Al-Quran dan pengalaman yang banyak. Tapi dari situ gak bikin iri orang, gak seneng nyinyirin orang, justru insan ini juga yang nekanin untuk gak ragu bermimpi tinggi. Asalkan libatkan Allah dalam setiap mimpi Insyaa Allah dikabulkan, apalagi jika niatnya baik. Selain itu gue sadar bener yang katanya pengin apa-apa “SHALAWATIN!” mau ini-itu “SHALAWATIN!” Insyaa Allah dengan banyak shalawat dan mengingat kepada-Nya, Allah akan memberikan yang terbaik. Anyway kebukti bener dah semuanya, Alhamdulillah skenario-Nya memang luar biasa, yang senantiasa dishalawatin, didenger almost everyday murotalnya before i dreaming, Alhamdulillah ketemu, malah dijawab pertanyaannya langsung. Masyaa Allah.

Guys, this is #personify of Wirda Salamah Ulya Mansur. Thanks Mans!

Always be #positive and Salute!
Dengan Senang Hati Kembali Kasih,
Wassalamu’alaikum Warrahmatullah Wabarokatuh.




***

Read More

Share Tweet Pin It +1

0 Comments

In Widgostory

Kembali Pulang


Assalamu’alaikum Warrahmatullah Wabarokatuh
Allo?   

As well as you know (mungkin), dua minggu lalu gue goes to borneo and seriously guys, kala itu bukan untuk kerja ya hehe. Jadi gue mau cerita dikit nih, tentang apa aja yang gue dapet selama traveling-silaturahim disana hehe.

            Jadi sebenarnya gue tuh kesana untuk silaturahmi ke keluarga gue yang ada di Banjarmasin, nah ceritanye kakek gue ini emak-nya alias buyut gue orang sana (or pernah tinggal disana) so gue punya saudara disana. Ekspektasi gue ya silaturahmi biasa aja, but reality-nya its amaze bruh! wkwkwk. Gue bilang amaze because gue rasa emang waktu yang gue jalani selama seminggu itu worth it banget. Why? Ya because ternyata saudara gue gak cuma empat sampai lima orang aja (which is gue mikirnya bakal tinggal di satu rumah selama seminggu, mondok sama satu keluarga doang). Tapi ya Alhamdulillah more and much more.

First impression gue terhadap Banjarmasin ialah jalannya yang almost gak ada beloknya (imagine! Lu naik motor 20 kilometer gak ada beloknya, bosen kaga?), kalau pun ada belokannya cuma dua sih, kalau gak ke kanan ya ke kiri hehe. Selain itu waktu disini juga lebih cepat satu jam, jadi yang gue kira acara biasanya dah kelewatan, disana belum mulai hehe. Juga emang setelah gue sadari sungai disini itu lebar-lebar walau gak selebar laut yang seluas your future. Aamiin ya Rabb.  Terus awalnya lagi gue ekspektasi agak aneh, gue kira nih rumah saudara gue bakal ngapung diatas sungai gitu wkwkwk. Ya gue kan taunya barito river hehe, yang terkenal pasar terapungnya, eh bukan! terkenal nenek Oke! (anak under 2000 harusnya tau).

Oh ya, jadi waktu itu gue emang kurang menau soal alamat saudara gue ini (kakek gue cuma berbekal secarik kertas), kakek gue nih ceritanya kalau mau berkunjung tu jarang ngasih kabar, ada pun sebulan sebelumnya, biar surprise kali ye?! (gak tau). Nah berbekal ingatan setengah abadnya itu gue manut aja sambil cari di maps, but at last the adress is not found. Serious. Yaiyalah bayangin lu move on dari suatu tempat dan balik lagi setelah lebih dari setegah umur lu. Everything is changed.

Untungnya ada tuh supir taxi yang gue tanyain rumahnya gak jauh dari lokasi, jadi selamat dah. Belum selesai dengan alamat, setelah sampai di alamat, kakek gue nih yang dari awal naik taxi banyakin ngomong perubahan sama supirnya juga mulai lupa sama wajah saudaranya sendiri (wajarlah yaa). Tapi tetiba disana ada seorang kakek-kakek yang udah gak muda nyamperin dan ternyata itu adeknya sendiri! (then they just give a big emotional hugs, with weeping bruh). Gak lama setelah itu nih kakek kegirangan dan langsung teriak manggil saudaranya, gak lama munculah sosok-sosok baru dalam hidup gue yang gak lagi mulus kulitnya tapi gue yakin halus dan tulus hatinya. Sebab semenjak pertama kali gue dateng itu sambutannya hangat banget, sehangat kopi hitam bercampur susu, kopi hitam semangatku... (malah bablas nyanyi, hehe). Gue langsung diajak ke rumah lama kakek gue dan setelah itu yang gue kira bakal have a long time buat istirahat, malah jadi gak kepikiran sama sekali karena terlalu sayang untuk dilewatkan, kecuali shalat! Hehe.

Dihari pertama aja hampir setiap jam ada saudara baru yang datang, Alhamdulillah ya walaupun gue sendiri yakin gak lama setelah mereka pulang nih mbah baru gue lupa nama gue hehe, gue juga demikian soalnya wkwkwk (saking banyaknya, wajarlah). Setelah gue saksikan sendiri emang udah gak ada yang muda lagi umurnya, tapi setelah dengar ceritanya, semangat mereka untuk menyambung hidup itu gak biasa. Luar biasa. Alhamdulillah itu mungkin kata yang paling banyak diucap. Senang sekaligus haru ya ketika lihat sendiri wajah kerutnya mengukir senyuman. Dan ekspekasi gue kembali salah karena setelah beberapa hari gue disana gue lihat hampir ini satu komplek rumah yang mana cuma bisa satu motor yang lewat itu saudara gue sendiri semuanya. Setiap harinya gue gak cuma makan disatu rumah tapi malah nomaden hampir setiap kali makan, tidur pun demikian. Gak cuma yang di satu komplek aja, gue sendiri juga sempat pindah daerah yang juga gak deket, kaya di sungai andai, sungai kapuas, landasan ulin, banjarbaru dan martapura. Dan kagetnya lagi ini adalah spesies orang banjar yang bisa ngapak semua, tambah bangga gue hehe. Intinya emang saudara gue TOP dah. Everybody here’s so kind.

Oh ya, Fakta lain yaitu saudara gue disana umurnya lebih banyak diatas gue, bahkan rata-rata gue panggil “mbah” atau kalau pun yang enggak dah nikah juga punya anak kecil. Tapi Alhamdulillah yang lain gue bisa silaturahmi juga sama saudara-saudari satu gen-FVS Samarinda domisili Banjarbaru. Walaupun cuma ketemuan dihari terakhir tapi ya gak jauh beda dari tipe-tipe anak asrama lain kalian so nice bro-sis. Thanks a lot yaaa.

And next ke tujuan utama lainnya adalah ziarah ke makam dari saudara gue. Dan berkat itu gue jadi keinget sama cerita bagus seorang penulis yang sepulangnya gue dari sana meet up sama gue (Alhamdulillah cie, fyi). Dibukunya tertulis begini:

 Betapa sering Malaikat Maut melihat dan menatap wajah manusia, yaitu dalam waktu 24 jam sebanyak tujuh puluh kali. Seandainya manusia sadar hakikat tersebut, niscaya dia tidak akan lupa untuk mengingat mati. Namun karena Malaikat Maut adalah makhluk gaib, manusia tidak melihat kehadirannya. Dia pun tidak menyadari apa yang dilakukan Malaikat Maut.

            Yuk sesekali ngitung bareng ya. Biar kalau ditanya lagi ngapain juga bisa jawab lagi belajar hehe. 1 hari = 24 jam. = 1440 menit. Sebanyak 1440 menit/ 70 kali malaikat melihat kita = 20.571 menit. Artinya sang pencabut nyawa menziarahi kita setiap 21 menit. (Asli gue merinding waktuu nulis ini!)

            Dalam sebuah hadist yang diriwayatkan oleh Abdullah bin Abbas ra. Rasulullah SAW. Bersabda “Malaikat Maut memperlihatkan wajah manusia dibumi sebayak 70 kali dalam sehari. Ketika izrail datang merenungi wajah seseorang, didapati orang itu sedang bergelak tertawa. Maka berkata izrail, ‘Alangkah herannya aku melihat orang ini, padahal aku diutus oleh Allah untuk mencabut nyawanya kapan saja, tetapi dia masih terlihat bodoh dan bergelak tertawa’.”

            Seorang sahabat pun pernah bertanya “Wahai Rasulullah, siapakah seorang mukmin yang paling cedas?” Rasulullah SAW. menjawab “Dia yang paling banyak mengingat mati, kemudian yang paling baik dalam mempersiapkan kematian tersebut. Itulah orang yang paling cerdas.” (HR Ibnu Majah, Thabrani, Al-Haitsami)

            Masya Allah, gimana belajar itung-itungannya kali ini? Berfaedah bukan? Yuk bersama jadi orang cerdas dengan cara yang diridhoi Allah SWT? Aamiin ya Rabb.

So inti dari semua traveling-silaturahim ini ya sesuai dengan judulnya, Kembali Pulang. Because pulang memang jadi saat-saat yang setiap orang tunggu, baik itu setelah kerja, sekolah, kuliah atau acara lainya. Karena apa? Pulang itu membuat kita lebih nyaman dan karena memang pulang itu sendiri zona nyaman kita. Waktu untuk pulang sendiri memang sudah Allah SWT yang mengatur, coba pikir, hanya lima puluh dua tahun tidak berjumpa kok? Terus Alhamdulillah bisa ketemu lagi dalam keadaan yang sama sehat? Siapa yang bisa jamin lagi ada kesempatan gitu?

Jujur menurut gue seminggu itu gak cukup untuk bisa silaturahmi ke semua saudara yang di Kalimantan (include perjalanan 4 hari 444 kilometer wkwkwk), namun gue percaya skenario terbaik hanya milik-Nya. Dah hasilnya terbukti ketika gue pulang dan meet up (dibaca silaturahmi) sama penulis yang juga ngasih ide dan tulisannya diatas, itu Masyaa Allah banget sih hehe. Untuk kalian yang sedang diperantauan jangan lupa juga untuk pulang atau setidaknya selalu memberi kabar dan menjalin silaturahmi yang baik. Gue sendiri jujur pernah sangat menantikan yang namanya IBL (itu sinkatan Izin Berlibur Longtime apa ya? wkwkwk), ya kan emang dulu rumah gue gak deket dari kampus ditambah kangen yang luar biasa sangat amat paling dahsyat wow kepada keluarga (Unch. BOOM!) hehe.

Tapi the most must to rememmber adalah kepulangan yang sesungguhnya, kepulangan yang akan jadi selamanya. Didunia ini kan kita cuma mampir, tapi juga didunia ini kita menentukan jalan untuk kita pulang. Pasti semua mau zona nyaman abadi yang menyenangkan kan? Yah, mari saling mendoakan demikian. Semoga kelak kita berjumpa lagi di zona nyaman yang Allah persembahkan untuk orang-orang yang beriman. Aamiin ya Rabb. Semoga bermanfaat yah!?

Always be #positive and Salute!
Dengan Senang Hati Kembali Kasih
Wassalamu’alaikum Warrahmatullah Wabarokatuh



***





Read More

Share Tweet Pin It +1

0 Comments

In Personify

Rentang (K)isah


Assalamu’alaikum Warrahmatullah Wabarokatuh
Allo?

            Judul tulisan gue kali ini juga diambil dari sebuah buku dengan judul yang sama (tanpa kurung). Huruf “K” diatas gue kasih kurung bukan karena nama gue depannya huruf tersebut. Yah pokoknya baca dulu dah, semoga berfaedah.

            Agak mau cerita banyak dulu nih sebelumnya. So far, dulu gue kenal (ealah sok kenal, wkwk) atau tahu insan ini dari sebuah video di YouTube, waktu itu gue lagi nonton video tiba-tiba nih di sebelah video tuh ada sebuah judul dan thumbnail, kalau gak salah itu “Petualangan Mengejar Sakura”, ya i know lah gue sendiri nih kan semenjak balik dari Japan exited banget kalau denger something like “sakura” gitu,  another reason adalah karena gue juga pengin tahu ternyata ada juga ya sakura di negara selain Japan? Dan eh, setelah gue tonton tuh videonya gue makin sreg karena tuh setting-nya di Germany, it’s like Ummm... negara yang gue pengin banget pijak dan jelajahi ternyata ada something yang gue exited banget. Klop dah.

            Dari nonton video tersebut gue kaya pernah lihat insan nih dimana yaa? Nah keinget dah gue, dulu gue pernah pula ya kaya nontonin video-video liputan anak kuliahan Jerman dari COOLYAH Entertaiment (video buatan Afif El Hadi, Putra, Angling, Sakti, Paul dan yah ternyata ada insan ini pula) di YouTube. Awalnya videonya buat hiburan aja sih, sekalian gue pengin tau dah noh anak kuliahan di Jerman tuh kaya apa. Semakin kesini COOLYAH gak upload video lagi, kemudian insan ini buat channel YouTube sendiri. Bedanya dan yang paling gue notice pertama, insan ini itu waktu mulai channel YouTube sendiri dah mulai berhijab dan setelah gue tonton video yang nerangin kenapa? Gue makin resep. Niatnya bagus. Ditambah seringkali tema yang diangkat ke videonya itu ada hubungannya dengan hidup gue.

            Setelah itu gue mulai subscribe channel-nya, kian hari, minggu dan bulan gue gak cuma dapet hiburan tapi Alhamdulillah malah banyak yang bisa gue praktekin real life. Semakin lama semakin menarik dan berbobot menurut gue, ditambah insan ini buat sebuah sekmen untuk mengulik lebih “Tentang Jerman”. SIP dah! Ketertarikan gue makin-makin hehe. Insan ini bahas tuh mulai dari yang mendasar, perbedaan Jerman dan Indo, sistem transportasi, cara belajar, rasismus, berhijab di negara Jerman, sampai soal skripsi dan biaya hidup disana. Gak cuma enaknya aja yang dijelasin tapi juga ada gak enaknya dan itulah yang bikin mikir lagi. Kuliah di negeri orang gak selamanya nyenengin kaya di foto instagram. Selalu ada up and down-nya.

Selain bahas tentang Jerman insan ini nambahin sekmen yang namanya “Beropini”. Disekmen ini, gue sebagai penonton jadi kaya diajak ikut ngobrol bareng dalam lingkup yang sama secara langsung tapi berfikirnya secara global gitu.  Menurut gue insan ini dalam menyampaikan sesuatu itu sangat komunikatif dan cara berfikirnya itu dalem dapet point plus untuk dijadiin panutan. Selain dari YouTube, ternyata insan ini juga punya sebuah blog yang namanya “A Cup of Tea” dari situ juga gue kaya dapet bensin untuk ikut tebar kebaikan melalui menulis.

            Lanjut lagi setelah dari blog dan vlog, dikala insan ini balik ke Indo mulai pertengahan puasa tahun ini, Masyaa Allah dia semacam dapat rejeki nomplok, gue sendiri yang jadi penonton setia ikutan seneng dan bersyukur. Mulai dari review makan halal waktu di NY begitu pulang kampung malah jadi kaya Brand Ambassador makanan tersebut, jadi presenter di acara televisi, buat lagu sampe masuk Top 31 di Itunes serta buat MV, ada juga Youtube Creators For Change yang beberapa hari ini baru ada di channel-nya, serta tidak lain yah : JADI PENULIS! Bukunya masuk kategori book of the week disalah satu online bookstore, sampe-sampe gue tungguin beneran tuh, pesen jam 00.04 dini hari biar gak kehabisan Hehe. True Story.

            Gue sendiri dah baca bukunya dan buku ini adalah buku yang paling cepet gue baca loh. Gue cuma butuh 4-5 jam aja untuk sampai di lembar akhir (mungkin itu termasuk lama ya? hehe). Gak tau kenapa juga, gak mau stop. Terlebih gue makin dag-dig-dug waktu baca tentang Paul yang Mustahil Bersyahadat, gue yang berasa muslim dari lahir jadi tambah malu kalau nyia-nyiain waktu (maksiat).

Ada juga tentang kata-katanya yang “Whatever that may come, you and I just need to do well, be nice to ourselves, to people around us. Because we are given only once chance. We only live once.”

“The key to live a happy life is to always be grateful and don’t forget the magic word : ikhlas, ikhlas, ikhlas. Itu DEEP banget loh.

            Nah, dari semua konten yang insan ini sampaikan, gue notice banyak, salah satunya adalah “Sebaik-baiknya berdakwah adalah dengan perilaku kita” I think YES! Di zaman yang modern seperti sekarang memang gampang menyerbarkan atau berdakwah dengan apa yang ada, tapi jelas tidak semuanya bisa menerima. Nah mungkin solusinya adalah berdakwah dengan perilaku sendiri, dengan berbuat baik Insyaa Allah itu juga bisa membuat sekitar menjadi lebih baik. Atau setidaknya kita yang berdakwah dengan perilaku sendiri bisa membuat generasi yang lebih baik dari keturunan atau keluarga sendiri. Lama kelamaan menjamur dan semuanya ikutan baik deh, smile. Aamiin ya Rabb. Terus gue juga jadi mikir untuk jadi lebih peduli dengan orang lain, gak ngandelin ego sendiri dan intinya senantiasa berbuat baik dah.

            Jadi conclusion dari “(K)” itu adalah Kebaikan. Yah, yang gue liat dari awal niat insan ini buat video, menulis bukan lain untuk dakwah dan berbuat kebaikan. Dan gue tambah yakin disini bahwa emang Allah SWT ialah terbaik dalam skenarionya, gue dah liat track record insan ini walaupun hidupnya belum usai, mulai dari yang belum berhijab sampai dengan nulis buku sekarang. Kalau kita emang berniat yang baik-baik Insyaa Allah akan dilancarkan oleh-Nya, dipermudah dan dibukakan jalan. Semoga dakwahnya senantiasa istiqamah. Oh ya! sekarang (hari ini) insan ini lagi on the way ke Jerman. Gue doakan selamat dan bisa terus bermanfaat-berfedah untuk orang banyak. Aamiin Ya Rabb.

            And this is #personify of  Gita Savitri Devi. 

Always be #positive and Salute!
Dengan Senang Hati Kembali Kasih.
Wassalamu’alaikum Warrahmatullah Wabarokatuh




***


           


           























Read More

Share Tweet Pin It +1

0 Comments

In Dormistory

Better


Assalamu’alaikum Warrahmatullah Wabarokatuh
Allo?

Better! Better! Better! Lu kalau denger kata itu inget apa? Makanan ya!? Jajanan? (Mungkin anak jaman now gak tau kalau dulu harganya lebih murah tapi size-nya lebih gede. Hehe) Eits. Bukan, bukan mau nostalgia jajanan masa lalu. Kali ini gue mau bahas lebih tentang makna dari kata yang artinya Lebih Baik. So #herewidgo and this is #dormistory!

            Jadi tau kan Allah SWT punya 3 jawaban untuk permintaan atau doa yang kita panjatkan? Pertama, YA (Langsung dikabulkan), kedua YA (namun tunggu waktu yang tepat) dan TIDAK (Diganti dengan yang “Better”).  Beberapa hari yang lalu nih waktu gue doing something di kampus, gue ketemu nih sama salah satu adek kelas, disaat yang lain UKK (Uji Kompetensi Keahlian) dia dah bebas tugas karena sehari sebelum gue dateng dia dah beres. Jadi waktu gue nunggu guru gue selesai ngawas yang UKK gue ngobrol banyak sama ni anak, then dia cerita gitu tentang kegiatannya bulan lalu.

            Ceritanya ya hampir sama gitu karena gue juga pernah ikut almost similar event. Miripnya itu lanjutan event ini juga bakal go international gitu, tapi yang namanya juga event kaya gini kan gak semua peserta bisa ikut berangkat toh, akan ada seleksi dan ditentukanlah delegasi untuk kelanjutan event tersebut. Alhamdulillah yang cerita ke gue ini dia anak yang bakal berangkat itu. Tapi, dia sendiri juga bingung nih mau bilang ke peserta lain yang juga temen dia sendiri. Takutnya salah ngomong, nanti malah jadi masalah. Sebabnya sama sih kaya waktu gue dulu, pengumuman ini tuh cuma diberitahukan ke orang yang lolos doang, jadi peserta yang lainnya gak tau. Dan malah waktu itu terjadi ke gue, temen gue (mana waktu itu sekelas) nih tau pengumuman tuh dari guru yang tiba-tiba nyeplos di kelas waktu pelajaran. Niat gue mau ngasih tau baik-baik jadi gagal. Didiemin dah gue. Hiks. Serba salah.

            Nah bisa jadi kisah nyata diatas itu adalah jawaban Allah SWT yang pertama. YA! Langsung dikabulkan, namun bisa jadi dengan dikabulkannya apa yang lu minta itu juga bisa menjadi ujian bagi lu sendiri. Selain itu dengan dikabulkannya apa yang kamu minta, kan juga menambah tanggung jawab ngasih efek yang positif untuk pribadi dan orang lain.

Sakit emang kalau apa yang kita harapkan, sebut-sebut dalam doa dan setelah beberapa waktu kita spend more untuk hal itu tapi hasilnya is not satisfied. Huuuuh (menghela nafas). Kecewa itu pasti ya, kendati orang lain udah coba menghibur, sampai kita sendiri dah bilang ikhlas dan sabar BUT THE FEELS LIKE UMMM!!! UNDESCRIBED! Tapi ini bisa jadi contoh jawaban Allah SWT yang kedua. YA! Tapi tunggu waktu yang tepat.

Lanjut cerita nih, dulu setelah event gue selesai, bulan berikutnya kan ada tuh kegiatan yang mirip gitu. Karena gue dah ikut program sebelumnya jadi gue gak boleh ikut lagi program ini, jadilah gue buat bantu guru untuk kegiatan seleksinya. Kebetulan temen yang sekelas gue itu ikut nih, dan Alhamdulillah dengan ikhtiar dan tawakal ikut serangkaian kegiatannya. Dia juga yang finaly jadi delegasi untuk program tersebut. Kalau ditanya gue seneng atau nggak? Yang baca harusnya tau gimana. Mm, dari sini gue sadar betul akan jawaban Allah yang kedua ini, Allah mungkin tidak mengabulkan apa yang kita minta saat ini juga sebab dia yang lebih tau kapan waktu terbaik kita untuk menerima apa yang kita harapkan.

            Siang harinya, after yang gue tunggu selesai ngawasnya gue langsung ambil noh, sekalian cap 3 jari tangan (yaelah? Masa kaki! Hehe). Daripada nantinya kalau gue butuh legalisir gue bolak-balik nyebrang provinsi, langsung dah gue fotocopy terus dilegalisir. Sembari nunggu nih, setelah tadi paginya anak yang bakal berangkat nih cerita, sekarang ganti sama anak yang belum rezekinya berangkat. Ya cerita gitu sih, kecewa mah ya iya, jelas, malah kalau semakin dibahas katanya makin sakit hatee. Then i tell the jawaban Allah SWT yang ketiga itu. Saat ini mungkin tidak, tapi Allah pasti bakal ganti dengan yang “Better!”.

Again, gue bilanginnya sambil dongeng yang kalau bahasa novelnya based on true story/event. Dulu waktu gue seleksi untuk ikut Sakura Science Program, Alhamdulillah gue yang jadi delegasi untuk sekolah gue, waktu itu cuma gue seorang. Temen gue yang gak lolos pasti kecewa kan? tapi nih gue bantu doa dan dia juga terus berusaha, di next event dia juga malah kepilih gitu untuk jadi delegasi selanjutnya. Dan Alhamdulillah lagi, Malahan kemarin nih kita juga sama-sama ikut seleksi untuk S1 International Schoolarship Program gitu dan hasilnya juga Alhamdulillah dia yang dapat kesempatan untuk itu. Bukti kan? Allah SWT PASTI ganti dengan yang lebih baik.

Adek kelas tanya gue kecewa gak? Jujur ya ada aja, tapi kalau diresapi lagi ya enggak lah, seneng malah! Sebab apa? Seenggaknya walaupun bukan gue yang berangkat, tapi yang berangkat itu kan temen gue sendiri. Alhamdulillah ya gue punya temen yang dapet beasiswa sampe ke negeri orang gitu, gue bersyukur. Siapa tau nantinya dia juga bisa memberikan manfaat yang juga berdampak baik pada orang lain kan Alhamdulillah. Semoga ya! Aamiin ya Rabb. Alasan lain gue bersyukur, berarti dengan ini gue masih diberi waktu lebih lama sama keluarga gue, bakal banyak family & quality time (semoga), juga bahasa inggris gue ini kan masih ngalor-ngidul gitu. Hehe.

Lantas gue share juga gimana cara gue uktuk lebih ikhlas, sabar atau seenggaknya mengurangi rasa kecewa. Dengan apa? Ya dengan BERSYUKUR! Yap! Be Grateful GUYS-GIRLS. Gue sendiri juga sering kok mendapati kekecewaan, tapi ya lantas gue bersyukur. Biasanya gue sendiri bakal diem sendiri, spend time for my self terus gue sendiri mikir, apa yang gue punya, apa yang gue pernah rasakan itu orang lain ada yang tidak! Bahkan bukan cuma ada mahalah BANYAK yang tidak punya/rasakan. Dari sono noh biasanya yang buat gue sendiri jadi lebih ikhlas dan sabar. Bersyukurlah kamu yang pernah ikut seleksi/kegiatan apa pun, sebab dengan kamu ikut seleksi/kegiatan itu kan sudah menambah pengalaman tersendiri. Lah terus yang kalau gak pernah ikut seleksi/kegiatan gimana!? Ya bersyukur juga, kan itu dijauhkan dari rasa kecewa kalo gak lolos dan rasa ujub karena terlalu bangga dengan pencapaian. Bener nih ya! Menurut gue lebih banyak bersyukur itu lebih baik daripada berbangga. Percaya deh. Kenapa? Coba dalami makna dari ujub tadi (sesekali gue juga pengin cyberreaders nih cari sendiri makna lain dari tulisan gue ini, Ya! Peace!)

Ada yang lain nih pemikiran gue tentang jawaban Allah yang ketiga. Pasti diganti dengan yang “Better!” and unpredictable! Misal nih, ketika lu gagal untuk ikut lomba makan di Singapura. Tapi lu senantiasa sabar dan ikhlas, Insyaa Allah akan diganti dengan lu malah ikut lomba makan di Jerman, Perancis, Inggris, Dubai dan luar negeri lainnya. Atau malah lu jadinya ikut lomba minum di Luar Angkasa! Mm! Kan harus lebih bersyukur! Karena makan tanpa minum itu bagai taman tak berbunga! (lama-lama nih gaje! Hehe). Ya intinya gitu sih! Senantiasa sabar, ikhlas dan bersyukur.

At last but not last. Janji Allah SWT adalah benar dan keputusan-Nya adalah pasti. Ia akan selalu memberikan yang terbaik untuk setiap hamba-Nya. Kalau ditanya kapan? Gue cuma bisa jawab Someday! Ya, Entah Kapan Suatu Hari Nanti, Pasti. *ting

Always be #positive and Salute!
Dengan Senang Hati Kembali Kasih
Wassalamu’alaikum Warrahmatullah Wabarokatuh



***

                                                                                                                       


            

Read More

Share Tweet Pin It +1

2 Comments

Every Day's

Allah Dulu, Allah Lagi, Allah Terus. Always be #positive and Salute! ^^

Translate

Ads Day's