In Widgostory

Gen-Motiv


            Allo? So #herewidgo and this is #Widgostory

“Segala sesuatu itu yang penting harus diawali dengan Motivasi. Yang penting ada Motivasi dulu!” (Hhe, iya tapi ya kalo lu hidup hanya untuk dimotivasikan, rasanya ada yang kurang tuh faedahnya. Bisa jadi GAK ADA!). Dan jadilah Generasi Motiv (Gue nyebutnya demkian). Coba lihat aja ya seberapa banyak orang yang termotivasi ketika mereka membaca, nonton atau lihat orang doing something yang positif. Bahkan kadang ya kalau kita lihat orang doing sesuatu yang kurang baik sebenernya juga bisa jadi motivasi. (Again) tergantung gimana persepsi yang kita buat.

            Sering kali nih ketika gue sendiri baca sebuah artikel atau nonton sesuatu dari seseorang banyak banget yang nanggepin positif di komentar dengan kata-kata “Terima Kasih artikel/video-nya bikin termotivasi!” Baik itu dari netizen yang baru atau yang udah lama mantengin setia. Nah, dibalik senengnya seorang pembaca atau penonton yang termotivasi, gue lihat sendiri sampe ada yang lupa dengan diri mereka, dalam hal ini bukan amnesia. Lupanya itu mereka terlalu intens cari motiv tanpa ikut aktif setelahnya. Lihat aja ya? Ada berapa banyak hidup orang yang udah baca dan nonton ini-itu, udah tau banyak akan sesuatu dan udah lebih tinggi ilmunya tapi gak aktif. Generasi Motiv ini nih yang cuma get something but nothing. Istilahnya mereka ini sudah tahu itu jalan yang benar tapi mereka tetep aja diem ditempat, dan malah ada yang mundur eh, terus malah ke jalan yang salah. Semoga kita tidak demikian.

            Gue menyayangkan suatu hal disini, dimana ketika mereka nih yang setia (Alhamdulillah sudah mencoba care dan mau menimba ilmu dari seorang “creator”) itu malah jadi kurang berfaedah karena mereka manfaatkan apa yang mereka dapet tuh buat diri mereka sendiri. Dan ini nih yang gue maksud cuma motiv, tapi gak aktif. Emang sih ya setidaknya dengan kalian memanfaatkan ilmu yang kalian dapat hidup menjadi lebih baik. Tapi selagi kalian bisa bagikan ke orang lain, WHY NOT? Kalian gak harus kok ngomongin persis seperti yang “creator” itu maksud, takutnya malah nanti dikira menggurui. Coba sampaikan dengan bahasa yang menurut kalian lebih enjoy aja, kaya waktu ngobrol tiap hari gitu. Atau nih kalau emang dah mentok tuh, share aja lewat social media, ada pun orang yang kamu kirimin itu mau baca/nonton dan mengamalkan itu kan gimana orangnya. Kalo niat awal udah baik, In syaa Allah akan dibalas dengan sesuatu yang baik pula.

            Gue disini tidak bermaksud untuk men-jenis-kan seseorang atau suatu kelompok ya. Namun alangkah baiknya kalau lu dah punya suatu ilmu yang baik, jadikan itu energi untuk melangkah ke jalan yang benar. Maksudnya adalah ilmu yang kita dapatkan dari membaca/nonton sesuatu ya diamalkan dan juga dibagikan ke sekitar, biar yang baik itu gak cuma lu seorang. Inget kan salah satu hal yang paling berpengaruh dalam membentuk persepsi orang lain itu adalah environment. Dengan lu membagikan sesuatu yang positif ke lingkungan sekitar kan bisa menumbuhkan benih-benih persepsi yang baik. Ya thoo!? Terlebih lagi, manusia ini kan sering kali lupa ya? Dikhawatirkan nih, kalau kita terus-terusan diberi motiv tapi gak ikut aktif yang namanya “Lupa” itu kan gak jarang jadi alasan, hehe. Ilmu yang harusnya bisa lebih berfaedah kalo di share ke orang lain, malah jadi kurang.

Contoh aktif ya. Misal lu dah sering nih baca artikel ini itu tentang Menulis, baca di online juga offline, nonton di televisi, YouTube, dengerin di radio, ikut kursus, ikut seminar, ikut program-program dari penulis buku terkenal kan pasti banyak tuh ilmu yang lu dapet. Atau gak jauh-jauh dah sampe ikut ini-itu dah, yang suka bikin caption panjang banget di intagram beserta jumlah hastag yang banyaknya hampir kaya captionnya (Jadinya kaya balapan gitu). Kenapa dari itu lu gak coba aja nulis sendiri, bikin sebuah artikel. Gak harus dulu lu buat blog yang desainya muluk-muluk, kalau tulis di buku biasa aja dah bagus, yang penting rapih. Mau apa aja dah artikel, puisi, pantun atau apa pun.

Yang siapa tahu nanti kalo ada yang baca terus ditunjukin ke temen yang juga editor buku beneran kan bisa jadi noh buku lu? Atau nanti kalau dah banyak, tulisan tuh bisa di sortir, terus coba kirim ke penerbit siapa tahu bisa jadi buku yang out off the box dari biasanya, laris di pasaran, memotivasi orang banyak. Dan suatu saat ketika orang yang pernah baca buku lu itu bilang di launch buku pertama-nya (pembaca lu jadi penulis juga karena motiv dari buku lu) itu “Saya menulis buku ini terisnpirasi dari bukunya ‘si anu’ kerena memang blablabla...”. Eh Alhamdulillah ada produser yang baca kan siapa tau bisa nanti di opening ada nama lu? “Based on True Story, From Book ‘anu’ by ‘si anu’”. (Bilang “AAMIIN YA RABB, terus #SHALAWATIN dan laksanakan!).

Disini gue gak ngajarin untuk ngasih harapan yang muluk-muluk banget ya! Karena ya menurut gue kalu kita sudah punya niat baik ya jangan setengah-setengah. Kalau baik dan kita sungguh-sungguh karena Allah, In syaa Allah akan dijabah. Be #positive itu harus-selalu! Seandainya nih ditengah jalan ada yang ngomentari mimpi lu berlebihan ya kita tanggapin baik-baik aja. Dan percayalah setiap hal yang gue tulis dan ucap, baik in or out of cyberspace itu juga buat reminder gue pribadi ya. Mari kita saling memberikan motiv positif dengan aktif. Maafkan ya kalo sering juga gue kalo bahas sesuatu itu muter-rolling-in-the-deep. Hehe.

            Oh ya! Buat tambahan nih. Banyak dari mereka (Gen-Motiv) yang kalau misalkan seorang “creator” yang mereka sering pantengin tiba-tiba out of date dari yang biasanya mereka kasih notif ada artikel atau something new, terus diserbu tuh dengan berbagai komentar (lebih tepatnya hujatan).
“Mana artikel baru-nya!?”
“Mana Video?!”
“Kok jarang Upload Sih!”
“Dah SETOP ya?”
“Dah bosen yaa?”
“(dan masih banyak lainnya dah)” dah buruknya lagi malah jadi Haters sesaat, kemudian disaat udah ada sesuatu yang baru malah ikut hore-hore.

Coba deh pikir dulu, setiap “creator” itu kan juga punya kehidupan dibalik layar, dibalik semua yang mereka coba sampaikan dengan baik pada netizen kan juga punya kehidupan lain. Mereka gak Cuma LYFE di Cyberspace bro!? Dan buat artikel itu gak segampang comment “wkwkwk”. Terlebih setiap “creator” itu sering kali hanya bagikan kehidupan mereka yang seneng-seneng aja (in this case bukan yang pamer-pamer atau sok ngartis loh) kan biar yang baca/nonton bisa dapet faedahnya, jadinya kalau nanti ada yang nanya “Apa faedahnya baca/nonton itu?” kan bisa jawab. Ya masa? misal lu punya Youtube Channel terus ketika lu lagi susah (Nauzubillah) lu nangis-nangis minta duit terus di upload. Gak mungkin kan? kalau pun ada itu bukan lagi Pencitraan, tapi gak punya Citra!

            Hargai “creator” yang sering kali buat konten ya? Walau pun kadang kali kualitas dia sedang turun dari biasanya, tetep hargai. Bikin konten yang berkualitas itu gak segampang making yang cuma haha hehe (kuantitas). Kan semuanya butuh proses. Ok!? SIP!

 Always be #positive and Salute!
Hehe ^^


***

Read More

Share Tweet Pin It +1

0 Comments

In Widgostory

Persepsi Orang Mysterius


Assalamu’alaikum Warrahmatullah Wabarokatuh?
Allo? 

Alasan gue gak post minggu kemari itu “Tergantung Persepsi Cyberreaders (Sebutan Pembaca SOMEDAY) Cie!” Ok, kalau belum paham, baca dulu aja, semoga paham dan berfaedah. #herewidgo and this is #widgostory

Semua itu tergantung gimana persepsi lu. Pasti pernah ada orang yang ngomong ke lu “Kamu berubah, kamu beda, you’re different, koe wis beda, koe wis ra pada atau apa bae bahasane setelah sekian lama menunggu, eh menanti (intine gak jumpa lama karena alasan yang beraneka ras-suku, bahasa dan agama sehingga sangat sulit-complicated untuk dijelaskan). Nah dari situ emang gak ada yang salah, tapi kalau mau menyalahkan itu adalah “persepsinya” (Enggak salah juga, tapi lebih tepatnya). Kenapa demikian? Ya ini penjelasan berikut unek-unek dan cerita singkat gue yang dipanjangkan. Langsung aja KEV!!! ^^

Orang lain tuh biasanya mengomentari sesuatu dilihat dari persepsinya, jadi dah pasti ya kalau something yang jadi persepsi itu sifatnya subjektif, artinya persepsi yang dibangun orang-orang pasti beda-beda tergantung jalan pikirannya. Persepsi ini dipengaruhi oleh banyak hal loh, salah satunya yang paling ngaruh menurut gue adalah lingkungan. So WHY? Kenapa gue pikir lingkungan itu memiliki andil yang tinggi dalam membangun persepsi orang? Ya jelas karena dimana tempat kamu hidup maka tempat itulah yang akan membuatmu hidup (Bagaimana caramu HIDUP). Orang-orang yang berada di lingkungan yang serba solo (Bukan stasiun balapan!), serba self-minded bakal beda sama lingkungan orang yang open-minded. Orang yang self-minded terkadang-yang sering (seringkali) berpikir flash and doing. Sedangkan orang yang cenderung open-minded bakal think-think-think dulu baru doing.

Contohnya ya, ada sebuah yang post about sesuatu nih, orang solo biasanya bakal comment apa yang ada dikepalanya, langsung ditulis dan done. Beda kali dengan orang yang open-minded yang kalau gue perhatikan (CIE) pasti think dulu before doing, bakal mikir sekiranya kalau dia ikut berkomentar apa faedahnya. Coba tanya diri lu sendiri? Pasti ada disini yang kalau nonton Youtube lebih rame milih nontonin comment-nya dulu dibandingkan videonya! (Alasan kuat lain karena Buffering, hha) Nah kalau pun orang self-minded ada yang demikian tak jarang terkontaminasi oleh orang yang sudah Hate! (Syukur-syukur ke yang Love) misalkan ada yang comment gini :
“Wah apaan nih! Jelek banget!”
“Malu-maluin.”
“Kamseuphay”
“Alay”
“Jijay”
“Siomay” (Self-minded yang laper).
Itu bisa jadi kompor buat orang lain buat nambahin hujatan lain loh, dan orang gini nih yang menurut gue orang solo, bukan stasiun balapan! (Again). Beda dengan orang yang open-minded yang pasti mikir dulu sebelum komentar. Coba sekarang pikir nih ya! Lu pilih mana? “Mending ikut-ikutan comment yang jelek dan nambahin jelek! Atau lu comment disana dan malah jadi WARKOM! (Perang Komen) sama si solo-solo itu?” kalau gue pribadi ya mending gak comment coy, soalnya yang namanya comment digituan gak akan ada yang mau ngalah walau pun udah diniatin jadi bener. Gak percaya boleh dicoba kalau gak malu, search aja di kolom pencarian akun yang depannya “HATERS” dah pasti kalau lu disitu jadi yang open-minded sendiri gak bakal menang. Yah dari awal gue dah bilang kalau lu hidup di Persepsi Hater ya lu gak bakal jadi Lover. Gitu. Bukti nyata sampai-sampai ada yah yang bilang, “Susah yah Mencintai something yang tidak Mencintai saya” #OOOWWW!!! Mau bekarya malah dihujat. MEH!

            Tuh kan lingkungan bawa persepsi ya, apalagi ini tentang menilai sesuatu. Saran gue yah, jadilah orang yang budiman ya!? Baik di Cyberspace apalagi di REAL Life. Boleh kita menilai tapi sebaiknya kita lihat dulu dampak kedepannya, pada dasarnya lebih baik berkata baik atau diam (Tambahan dari gue DAN DOAKAN TERBAIK!). Support terus orang yang sudah banyak membuatmu lebih bermanfaat misal orang yang nyemangatin hidup lu. Kita boleh memeberikan kritik tapi ya tadi jadilah kritiker (atau apalah istilahnya) yang baik dengan cara yang sopan, santun, jelas dan tidak ambigu. Karena kritik itu sangat bermanfaat untuk orang yang dikritik dan tentunya kamu yang mau mengkritik tidak harus yang ahli dalam halnya tapi juga jangan sotoy yah. Seorang pembaca tidak perlu menjadi penulis yang hebat untuk mengkritik tulisan dari seorang penulis buku yang dibacanya kan? Mari kita buat persepsi terbaik dalam melakukan berbagai hal terutama menilai sesuatu. Setelah itu kita buat persepsi dilingkungan kita menadi lebih baik. Lingkungan kita yang mana? Ya mulai dari keluarga-desa-kecamatan-kabupaten-provinsi-pulau-negara Indonesia-dan bahkan sedunia-sesurga (Cie kaya ngomong sama jodoh aja) #SiapaTahuJodohGueBacaJuga

Loh kok malah Jodoh! Udah ngomong-ngomong tentang persepsi, yang melatarbelakangi gue writing about perception itu,
- ada someone ngomong gini, “Vin? Eh Kev. Kamu beda yah sekarang?”
“Gue? Beda apanya?”
“Iya. Kamu beda aja, nggak mysterius kaya dulu.”
”@*^&#%*!^” (gue mbatin ya emang gue apa? + backsong The Second Breaktime – Mysterious yang jujur gue tunggu MV-nya sampai sekarang gak uga keluar padahal itu The Second Breaktime X eevnxx X Rockstar Indonesia dah buat semacam teaser di Instagram, kan gue kaya di PHP-in. BTW tetep aja dibaca sama kamu, iya kamu... Ini Persepsi Mysterious gue.)


 -- ENGGAK DING BERCANDA –
#Kegocek
#KalianKegocek
#CyberreaderKegocek
#NetizenKegocek
#EAEAEA

Terima Kasih sudah baca ato malah bahkan ter-GOCEK kaya Youtuber lain yang gue juga GOCEK lewat comment. Semoga Berfaedah.
Dengan Senang Hati Kembali Kasih,
Always be #positive and Salute!

Wassalamu’alaikum Warrahmatullah Wabarokatuh.


***

Read More

Share Tweet Pin It +1

0 Comments

Every Day's

Allah Dulu, Allah Lagi, Allah Terus. Always be #positive and Salute! ^^

Translate

Ads Day's