In Personify

Teman Tapi (Yakin) Menikah


Assalamu’alaikum Warrahmatullah Wabarokatuh?
Allo?
            So, beberapa hari yang lalu gue ikut acara talkshow and book signing. Bukan, bukan buku nikah loh yaa. Ya buku hijau ini adalah buku kedua dari (si cewek) & (si cowok) hehe, kan #personify gak boleh langsung sebut nama wkwkwk. Lanjuuut! Redline-nya buku ini bercerita tentang kisah dua insan yang sudah temenan lama (dari SMP) memulai rumah tangga, mulai dari mau lamaran, nikah sampai dengan selanjutnya dah, biar gak spoiler gitu hehe.

            Acaranya ini bertempat disebuah toko buku ternama (kalian pasti tau dah!), inisialnya Gramedia. Bhak, apaan sih vin garing! Ck. Yah emang udah sesuai ekspektasi gue melihat foto-foto event mereka sebelumnya, dimana yang hadir itu 99% cewek. Wadaw, apalagi gue dateng setengah jam sebelum acaranya mulai. Ya gitu, gak ada seat yang kosong, kecuali yang paling belakang! Ya walaupun ngemper, setidaknya bisa lebih nyaman nungguin guest star-nya.

            Dan yaaaaa, begitu diumumin sama host gramedianya kalau si cewek & si cowok juga anaknya dah dateng dan mulai masuk, langsung dah semua ponsel audience diatas, dah kaya konser flashlight! Semuanya siap-siap instastories bahkan ada yang live dimana gue yakin yang nonton cuma mapir karena kepo atau kepencet di notifikasi, then out! Because it’s happen in front of me obviously wkwkwk. EH, itu semua juga kecuali gue yang berusaha tenang abis ini duduk ngemper pegel, kesemutan tak henti-henti. Disisi ada my brother yang malah main NBA Live, wadaw! Tak lama begitu guest star-nya ini lewat, oooo!!! Gramedia tambah penuh banget sama manusia and seriously it’s so crowded!

            Langsung dah masuk ke sesi tanya jawab. Dan wow, iya wow, waktu ditanya siapa yang mau nanya? (yaiyalah, kan ini talkshow! Mindblown). Diantara banyaknya yang coba mengangkat tangan, ngacung-ngacung, lambai-lambai, screaming! Ternyata emang ada untungnya jadi minoritas, gue sendiri ditunjuk langsung sama si cowok! Wadaw! Siap!

            Nih ya! Kalau kalian datang ke acara buku atau acara apapun yang ada sesi tanya jawab, jangan pernah malu atau ragu untuk tanya sesuatu. Tanya aja! kapan lagi, daripada nanti nyesel setelah acaranya bubaran. Angkat tangan dulu aja, walau pun belum punya pertanyaan, gak papa kok. Kalau pun nanti ditunjuk juga pasti bakal ditungguin mau tanya apa, ea! Terus itu juga bisa ngelatih keberanian dan public speaking kalian. Just do it!

            Sekarang tips-nya. Jadi biar kalian dipilih waktu angkat tangan, kalian harus HEBOH yang COOL, ya bukan gimana-gimana, maksudnya ikut angkat tangan tapi jangan statis, jangan kaku! Kalau bisa itu jari tangan bentuk emoji sebanyak mungkin! Nah itu tips-nya, percaya deh, itu worth it! Hehe tapi syarat dan ketentuan berlaku ya bagi yang memilih, jadi terserah dia hehehe, tapi tetap direkomendasikan loh.
            Nah tiba disaat gue yang nanya. Biasa dah gue mah kalau yang lain tanya cuma satu, gue mah mintanya dua hehe. Jadi pertanyaan gue adalah :
  1. Tips untuk konsisten sebagai content creator, baik itu Youtube atau yang lain? (ya seperti yang kalian sadari, mungkin. Beberapa waktu ini gue jujur kurang konsisten untuk nulis dan buat content lainnya karena emang ada sesuatu gitu loh, so yah. Maafkan.)
  2. Mau Collabs gak? (Nah ini nih, pertanyaan yang bikin almost semua audience diem! Eh, enggak ding, ya noleh gitu ke gue wkwkwk. Dan dijawab dengaaaaaannnn...)

Kemudian dijawab bergantian, pertanyaan pertama dijawab oleh si cewek dan yang kedua tentunya oleh si cowok (ya masa host Gramedianya yang jawab) :
  1. “Usahakan untuk selalu kasih konten-konten yang bermanfaat, anggap aja menjadi sebuah content creator adalah sebuah pekerjaan dan misalkan kamu gak mengerjakan hal itu lagi, kamu jadi merasa ada yang kurang gitu. Terus dengan kamu konsisten melakukan hal yang positif itu juga bisa membuka rejeki kamu, misal kamu bisa bekerja sama dengan suatu organisasi atau dengan siapa pun yang pada akhirnya akan lebih bermanfaat.” Si cowok terus nambahin, “Terus belajar, terus berkreasi dan kerja keras!” Begitu.
  2. Nah ini nih yang kedua, “Ok, untuk collabs ya. Langsung aja hubungi nomor +62 blablabla sekian-sekian-sekian, nah hubungi aja terus nanti kita collabs oke? Mantap djiwoo!!!”

O My Lord! Beneran ini!? Jadi “Agree!” nih mau collabs? Gue rasa sih mereka mengiyakan hehehe. Baru kali ini gue tau ada orang yang minta collabs content creator beneran, langsung dikasih kontak person! Masyaa Allah, rejeki yaaa hehehe. Nah dari situ sebenarnya ada kejadian yang gokil, tapi gue gak bakal cerita disini (yaelah, ya gak usah diomongin kali? Wkwkwk. Biarin dah, biar pemasaran. Mungkin hehe). Sesudah itu acara berlanjut sampai dengan sesi book signing, ya udah jelas deh gimana, terus juga bonus foto bareng.

Wah gue sekarang semakin bisa kebayang tentang cerita yang mereka sajikan, baca bukunya itu berasa ikut seminar parenting gitu. Bukunya banyak faedahnya. Dan setelah gue baca buku yang kedua ini, gue jadi agak setuju soal statement kalau cewek bisa bawel dan manja setengah hidup! Apalagi waktu lagi jadi bumil, more than PMS bruh! (paham gak lu? Wkwkwk). Terus juga gue paham kok soal cowok yang kadang suka nggak peka dan ngob sometime haha.

Tapi, tapi, tapi, tapi. Yang lebih dari itu gue sekarang udah tambah ilmu tentang nikah dan juga parenting. Jadi yang namanya nikah itu bukan alesan utama ya biar gak ditanyain “kapan nikah?” atau malah bisa balik nanyain ke single fiisabilillah nikahnya kapan? Nikah lebih dari itu,  kita harus bener-bener SIAP. Harus matang semuanya, karena ternyata nikah itu seperti pusaran angin, makin lama makin kencang atau besar pusarannya, tapi pada akhinya akan berhenti juga. Cielah hehe. Nah disini peranan Keimanan antar pasangan sangat diuji.

Oh ya! bener kata si cewek, yang namanya cowok itu gak semuanya bisa telepati buat tau apa yang pasangannya mau (in this case udah nikah ya, udah halal), jadi kalau ada sesuatu ya mendingan lansung diomongin baik-baik. Nah itu juga, “komunikasi” itu penting banget, biar kalau ada intervensi gak langsung mbludak “duuaaarrr!!!” tuh emosi, eh maaf alay wkwkwk! Tapi bener!

            Yah gitu ya, saran gue persiapan pernikahan itu gak cuma waktu nanti bener-bener mau akad atau resepsi gitu. Ilmunya sudah harus didapat dan dipahami lebih lanjut sejak dini. Perkuat iman dan senantiasa istiqamah, Insyaa Allah nanti jodoh akan hadir diwaktu yang memang sudah saatnya. Percaya kan? skenario-Nya itu BEST OF THE BEST! Jangan lupa untuk doain jodoh ya! Terakhir nih, ini pesan yang gue kutip dari buku keduanya :

“Menikah dengan teman itu mungkin dilihat orang ya, lebih mudah. Karena satu sama lain udah kenal dalam waktu yang lama. Tapi tetap aja, menikahi teman itu harus serius, nggak bisa juga dianggap main-main. Sama siapa pun akhirnya kita menikah, ya kita memang nggak bisa menganggap menikah itu adalah hal yang sepele dan nantinya malah membuat kita melupakan tanggung jawab masing-masing.
                       
            Ketika kita menikah , kita akan lihat sisi lain dari pasangan kita—entah itu baik atau buruknya. Kita juga harus siap kalau kita dihadapkan pada ujian yang nggak tahu kapan datangnya. Kita pasti bakal ngerasain yang senang bareng-bareng, terus berantem kayak mau perang dunia.

            Walaupun kita menikah sama teman sendiri, tapi semua hal itu tetap aja bakal kita hadapi. Tapi karena sama teman sendirilah, kita udah punya landasan komunikasi sebagai teman, yang bisa juga diandalkan untuk menjalani pernikahan kita.

            Kita bisa menyelesaikan semua masalah dengan berkomunikasi sebagai teman---yang biasanya, dengan santainya bisa nanya, “Apa sih, salah gue? Ngomong napa.” Karena kalau kita Cuma diam, berharap pasangan kita bisa telepati, semua masalah itu nggak akan selesai. Nambah masalah baru mungkin iya.

            Kami berdua sama-sama bersyukur, setelah bertemu banyak  orang dalam hubungan kami selama ini, yang terikat dalam pernikahan ini akhirnya kami berdua lagi. Bukan (si cowok) dengan perempuan lain atau (si cewek) dengan laki-laki lain.

            Menikah dengan orang baru aja, kadang kita pasti bisa merasa bosan dan jenuh sama hubungan itu. Apalagi dengan orang yang berteman lebih dari sepuluh tahun sama kalian. Tapi seperti yang kami bilang sebelum-sebelumnya, bosan itu pasti, tapi kita tidak akan saling pergi. Kita Cuma perlu berpegang sama kata-kata itu untuk bertahan dengan satu sama lain, dengan (si anak) dan dengan masa depan yang kita nggak tahu bakal kaya apa nanti.”

            Yups, so this is #personify of  Keluarga Belo (Ayudia Bing Slamet & Ditto Percussion). Thanks yah you’re so kind family!

Dengan Senang Hati Kembali Kasih,
Always be #positive and Salute!
Wassalamu’alaikum Warrahmatullah Wabarokatuh.



***



Related Articles

0 Comment:

Post a Comment

Please comment here, Thanks ^^

Every Day's

Allah Dulu, Allah Lagi, Allah Terus. Always be #positive and Salute! ^^

Translate

Ads Day's