Assalamu’alaikum
Warrahmatullah Wabarokatuh
Allo?
Better! Better!
Better! Lu kalau
denger kata itu inget apa? Makanan ya!? Jajanan? (Mungkin anak jaman now gak tau kalau dulu harganya lebih
murah tapi size-nya lebih gede. Hehe)
Eits. Bukan, bukan mau nostalgia jajanan masa lalu. Kali ini gue
mau bahas lebih tentang makna dari kata yang artinya Lebih Baik. So #herewidgo and this is #dormistory!
Jadi tau kan Allah SWT punya 3
jawaban untuk permintaan atau doa yang kita panjatkan? Pertama, YA (Langsung
dikabulkan), kedua YA (namun tunggu waktu yang tepat) dan TIDAK (Diganti dengan yang “Better”). Beberapa hari yang lalu nih waktu gue doing something di kampus, gue ketemu
nih sama salah satu adek kelas, disaat yang lain UKK (Uji Kompetensi Keahlian)
dia dah bebas tugas karena sehari sebelum gue dateng dia dah beres. Jadi waktu
gue nunggu guru gue selesai ngawas yang UKK gue ngobrol banyak sama ni anak, then dia cerita gitu tentang kegiatannya
bulan lalu.
Ceritanya ya hampir sama gitu karena
gue juga pernah ikut almost similar event. Miripnya itu lanjutan
event ini juga bakal go international
gitu, tapi yang namanya juga event kaya gini kan gak semua peserta bisa ikut berangkat
toh, akan ada seleksi dan ditentukanlah delegasi untuk kelanjutan event tersebut. Alhamdulillah yang cerita
ke gue ini dia anak yang bakal berangkat itu. Tapi, dia sendiri juga bingung
nih mau bilang ke peserta lain yang juga temen dia sendiri. Takutnya salah
ngomong, nanti malah jadi masalah. Sebabnya sama sih kaya waktu gue dulu,
pengumuman ini tuh cuma diberitahukan ke orang yang lolos doang, jadi peserta yang
lainnya gak tau. Dan malah waktu itu terjadi ke gue, temen gue (mana waktu itu
sekelas) nih tau pengumuman tuh dari guru yang tiba-tiba nyeplos di kelas waktu
pelajaran. Niat gue mau ngasih tau baik-baik jadi gagal. Didiemin dah gue.
Hiks. Serba salah.
Nah bisa jadi kisah nyata diatas itu
adalah jawaban Allah SWT yang pertama. YA! Langsung dikabulkan, namun bisa jadi
dengan dikabulkannya apa yang lu minta itu juga bisa menjadi ujian bagi lu
sendiri. Selain itu dengan dikabulkannya apa yang kamu minta, kan juga menambah
tanggung jawab ngasih efek yang positif untuk pribadi dan orang lain.
Sakit
emang kalau apa yang kita harapkan, sebut-sebut dalam doa dan setelah beberapa
waktu kita spend more untuk hal itu
tapi hasilnya is not satisfied. Huuuuh
(menghela nafas). Kecewa itu pasti ya, kendati orang lain udah coba menghibur,
sampai kita sendiri dah bilang ikhlas dan sabar BUT THE FEELS LIKE UMMM!!! UNDESCRIBED! Tapi ini bisa jadi contoh
jawaban Allah SWT yang kedua. YA! Tapi tunggu waktu yang tepat.
Lanjut
cerita nih, dulu setelah event gue
selesai, bulan berikutnya kan ada tuh kegiatan yang mirip gitu. Karena gue dah
ikut program sebelumnya jadi gue gak
boleh ikut lagi program ini, jadilah
gue buat bantu guru untuk kegiatan seleksinya. Kebetulan temen yang sekelas gue
itu ikut nih, dan Alhamdulillah dengan ikhtiar dan tawakal ikut serangkaian
kegiatannya. Dia juga yang finaly
jadi delegasi untuk program tersebut. Kalau ditanya gue seneng atau nggak? Yang
baca harusnya tau gimana. Mm, dari sini gue sadar betul akan jawaban Allah yang
kedua ini, Allah mungkin tidak mengabulkan apa yang kita minta saat ini juga
sebab dia yang lebih tau kapan waktu terbaik kita untuk menerima apa yang kita
harapkan.
Siang harinya, after yang gue tunggu selesai ngawasnya gue langsung ambil noh,
sekalian cap 3 jari tangan (yaelah? Masa kaki! Hehe). Daripada nantinya kalau
gue butuh legalisir gue bolak-balik nyebrang provinsi, langsung dah gue fotocopy terus dilegalisir. Sembari
nunggu nih, setelah tadi paginya anak yang bakal berangkat nih cerita, sekarang
ganti sama anak yang belum rezekinya berangkat. Ya cerita gitu sih, kecewa mah
ya iya, jelas, malah kalau semakin dibahas katanya makin sakit hatee. Then i tell the jawaban Allah SWT yang
ketiga itu. Saat ini mungkin tidak, tapi Allah pasti bakal ganti dengan yang “Better!”.
Again, gue bilanginnya sambil dongeng yang
kalau bahasa novelnya based on true
story/event. Dulu waktu gue seleksi untuk ikut Sakura Science Program, Alhamdulillah gue yang jadi delegasi untuk
sekolah gue, waktu itu cuma gue seorang. Temen gue yang gak lolos pasti kecewa
kan? tapi nih gue bantu doa dan dia juga terus berusaha, di next event dia juga malah kepilih gitu
untuk jadi delegasi selanjutnya. Dan Alhamdulillah lagi, Malahan kemarin nih
kita juga sama-sama ikut seleksi untuk S1 International
Schoolarship Program gitu dan hasilnya juga Alhamdulillah dia yang dapat
kesempatan untuk itu. Bukti kan? Allah SWT PASTI ganti dengan yang lebih baik.
Adek
kelas tanya gue kecewa gak? Jujur ya ada aja, tapi kalau diresapi lagi ya
enggak lah, seneng malah! Sebab apa? Seenggaknya walaupun bukan gue yang
berangkat, tapi yang berangkat itu kan temen gue sendiri. Alhamdulillah ya gue
punya temen yang dapet beasiswa sampe ke negeri orang gitu, gue bersyukur.
Siapa tau nantinya dia juga bisa memberikan manfaat yang juga berdampak baik
pada orang lain kan Alhamdulillah. Semoga ya! Aamiin ya Rabb. Alasan lain gue
bersyukur, berarti dengan ini gue masih diberi waktu lebih lama sama keluarga
gue, bakal banyak family & quality
time (semoga), juga bahasa inggris gue ini kan masih ngalor-ngidul gitu. Hehe.
Lantas
gue share juga gimana cara gue uktuk lebih ikhlas, sabar atau seenggaknya
mengurangi rasa kecewa. Dengan apa? Ya dengan BERSYUKUR! Yap! Be Grateful GUYS-GIRLS. Gue sendiri juga
sering kok mendapati kekecewaan, tapi ya lantas gue bersyukur. Biasanya gue
sendiri bakal diem sendiri, spend time
for my self terus gue sendiri mikir, apa yang gue punya, apa yang gue
pernah rasakan itu orang lain ada yang tidak! Bahkan bukan cuma ada
mahalah BANYAK yang tidak punya/rasakan. Dari sono noh biasanya yang buat
gue sendiri jadi lebih ikhlas dan sabar. Bersyukurlah kamu yang pernah ikut
seleksi/kegiatan apa pun, sebab dengan kamu ikut seleksi/kegiatan itu kan sudah
menambah pengalaman tersendiri. Lah terus yang kalau gak pernah ikut
seleksi/kegiatan gimana!? Ya bersyukur juga, kan itu dijauhkan dari rasa kecewa
kalo gak lolos dan rasa ujub karena terlalu bangga dengan pencapaian. Bener nih
ya! Menurut gue lebih banyak bersyukur itu lebih baik daripada berbangga.
Percaya deh. Kenapa? Coba dalami makna dari ujub tadi (sesekali gue juga pengin
cyberreaders nih cari sendiri makna lain dari tulisan gue ini, Ya! Peace!)
Ada
yang lain nih pemikiran gue tentang jawaban Allah yang ketiga. Pasti diganti
dengan yang “Better!” and unpredictable! Misal
nih, ketika lu gagal untuk ikut lomba makan di Singapura. Tapi lu senantiasa
sabar dan ikhlas, Insyaa Allah akan diganti dengan lu malah ikut lomba makan di
Jerman, Perancis, Inggris, Dubai dan luar negeri lainnya. Atau malah lu jadinya
ikut lomba minum di Luar Angkasa! Mm! Kan harus lebih bersyukur! Karena makan
tanpa minum itu bagai taman tak berbunga! (lama-lama nih gaje! Hehe). Ya intinya
gitu sih! Senantiasa sabar, ikhlas dan bersyukur.
At last but not last. Janji Allah SWT adalah benar dan
keputusan-Nya adalah pasti. Ia akan selalu memberikan yang terbaik untuk setiap
hamba-Nya. Kalau ditanya kapan? Gue cuma bisa jawab Someday! Ya, Entah Kapan
Suatu Hari Nanti, Pasti. *ting
Always be #positive and Salute!
Dengan
Senang Hati Kembali Kasih
Wassalamu’alaikum
Warrahmatullah Wabarokatuh
***
Ngomong-ngomong, ingat gak waktu aku ngasih Better (makanan)?
ReplyDeleteIni pertama kali aku baca Someday, aku liat-liat ketemunya Better. Eh, beruntung dapat kePDan buat novel aku. Maaf ya kalau promosi, barang kali mau baca cerita novel punyaku, search 'Klub Barbeque', atau buka wattpad cari judulnya 'Klub Barbeque.
Buat novel di situ juga harus ada kata 'Better', di situ ada yang namanya seleksi alam (kayak hewan aja), beda sama seleksi yang di atas.
FD'LS
Iyaa Fatah, baru tahu beberapa hari yang lalu 😄 I see that from Twitter 😄 Keep It Up!
ReplyDelete