Assalamu’alaikum Warramatullah
Wabarokatuh,
Allo?
Sekali lagi,
bahkan berkali-kali (lagi) aku makin percaya kalo “konsisten” itu tidaklah
mudah. Tapi yaudah, terima kasih Kevin, kamu sudah berusaha. Oke, kali ini aku akan
coba review sebuah buku, walauuu *disclaimer
ya kalau aku bukan orang yang bisa detail untuk me-review sebuah buku. Buku ini berjudul “CINTA ALLAH BERSAMAMU”
bukunya ditulis oleh kak Nadhira Arini (@nadhiraarini) dan diterbitkan oleh
Sinergi Edukasi Indonesia. Awalnya aku tahu kak Nadhira Arini itu dari teman
yang repost instagram stories-nya, di IG (yaiyalaaa~), terus karena setelah aku
baca-baca postingannya dan aku nemuin postingan yang jujur buat healing banget buat hati adem.. then
“Tap”, Follow deh…
Eh, back to topic! Alhamdulillah aku sendiri
dapet buku cetakan pertama-nya, IDK
rasanya pengin langsung baca karyanya waktu itu, sayangnya buku pertama kak
Nadhira dah lama release (alhasil nyari juga udah gak ada yang buat). Tahu
kabar buku #CintaAllahBersamamu ini mau release, langsung deh ikut PO-nya.
Lumayan nunggu sii, agak lama juga soalnya. Tapi-tapi-tapi, Masyaa Allah buku
ini Allah hadirkan diwaktu yang tepat, disaat hati lagi gundah dan saat aku
butuh banget untuk “disembuhkan” dari rasa keraguan yang mulai buat aku merana.
Alhamdulillahi
‘alaa kulli haal, Jazakillah khairan katsiro Kak Nadhira. Atas izin
Allah tentunya, karyamu ini “very meaningful”
untuk aku pribadi dan keluargaku. Buku setebal 208 halaman itu serasa jadi “sosok”
yang secara gak langsung bilang ke aku untuk inget lagi, untuk resapi lagi,
untuk tidak pernah lagi menyangkal bahwasanya Cinta dan Kasih Sayang Allah
sangat-sangat luar biasa! Jujur pertama kali baca buku ini itu di dalam masjid,
waktu itu IDK WHY? Beneran deh, ada
hasrat untuk baca buku ini ke tempat yang tidak biasanya aku baca buku. Jadi
aku datang ke masjid sebelum sholat dzuhur, kalau gak salah waktu itu kira-kira
sekitar pukul setengah 9 atau 10 gitu. Sesampainya di masjid, jelas sepi dong~
dan justu jadi nyaman banget untuk baca buku, ditambah angin dari luar masuk
ke dalam masjid (jadinya sepoi-sepoi tapi gak bikin ngantuk) nyaman banget
intinya.
Halaman demi
halaman aku baca santai karena memang secara tulisannya menurutku nggak terlalu
berat, spacing antara kalimatnya juga
pas aja dimata. Oh ya ada rules-nya
untuk baca buku ini (How To Read This
Book gitu) jadi bacanya disarankan-sangat untuk berurutan karena sudah
disusun sedemikian rupa alurnya, biar paham bener kalau bacanya gak
lompat-lompat. Seperti yang udah aku bilang, buku ini termasuk bacaan ringan,
tapi rasanya setiap tulisannya punya peran masing-masing untuk buat pembacanya
mengulik lagi tentang dirinya, aku aja jadi ingat-sekaligus istigfar (terus-terusan) tentang
dosa-dosa yang pernah aku lakukan, bak risih, “kapan ya Allah kabulin doa aku?
Kenapa lama banget terkabulnya?” Even disaat udah terkabul, aku tetep kurang
bersyukur dengan bergumam “Ya Allah kenapa baru terkabul sekarang”. Selain itu,
kata-kata kak Nadhira di buku ini menenangkan, jadi seolah kita sebagai pembaca
gak cuma dibuat sadar (read: ditampol) dengan dosa yang sudah diperbuat, tapi juga turut ditenangkan kalau “Allah never gives up
on you, Allah always by your side, Allah hears every cry, He knows how hard we
try, Allah selalu ada untukmu, ” dan lainya.
Karena itu juga
buku ini lebih nyaman kalau dibaca sambil dengerin murotal Al-Qur’an (Pengalaman mengajarkanku demikian). Selain
menenangkan, secara langsung efeknya buat mental kita yang (mungkin) sedang
kurang sehat, langsung Allah bantu sembuhkan. Sebagai variasi dan penggambaran
rasa dari kata-tulisannya, dibeberapa halaman juga terselipkan foto dan
ilustrasi dari kak Nadhira yang ngasih karakter dan gak buat bukunya jadi plain banget.
Cinta Allah
Bersamamu ini menyadarkan benar, realita sesungguhnya kalau cinta yang sejati,
cinta yang abadi hanyalah -untuk- dan -dari- Allah Subhanahu wa ta’ala. Bukan
maksudnya kita nggak boleh cinta ke yang lainnya, tapi secara harfiyah dan aku
sendiri yakin setiap mahluk hidup juga merasakannya: Cinta Allah merupakan
bagian dari ridho-Nya dan karena ridho-Nya itu kita bisa hidup di dunia serta di
akhirat dengan bahagia yang sebahagia-bahagianya (pokoknya Allah yang jamin
dengan segala kuasanya hidup kamu akan senang juga tenang). Beda banget gak sih
kalau kita cinta harta atau cinta manusia? Kita pasti tetep aja punya rasa
khawatir. Kita takutlah, kalau itu harta akan hilang, akan habis. Kita takut
dan was-waslah, kalau itu cinta manusia, cintanya akan pudar, akan dikalahkan
oleh cinta dari manusia lainnya. Namun Cinta Allah lebih dari itu semua,
banyaknya tak bisa dihitung! Undescribeable!
Bak kita yakin kalau Cinta-Nya tak tertakar, rezeki bahkan jodoh tak akan
pernah tertukar. MASYAA ALLAH.
Intinya aku
rekomendasiin banget buku ini untuk tidak hanya sekedar dibaca, tapi juga
dihayati serta diamalkan-diterapkan untuk bangun lagi, pupuk lagi kepercayaan
yang sudah kita miliki terhadap-Nya (Yang mau pinjam bukunya, boleh banget! Sent Kevin DM yaa?). Jujur sedih banget, baru tahu rasanya bisa tenang, bisa
ikhlas, bisa sabar, bisa yakin dengan terus berharap dan mempercayai terhadap
sesuatu yang tak terlihat-namun senantiasa ada di hati dan membersamai kita
sebagai hamba-Nya disetiap hembusan napas, setiap langkah serta setiap kali
kita merasakan “Alhamdulillah ya aku masih diberi kesempatan untuk merasakan
Cinta Allah Subhanahu wa ta’ala”.
Masyaa Allah,
Subhanallah walhamdulillah wala ilaha illallah wallahu akbar. Jazakillah khairn
katsiro kak Nadhira Arini, karena Allah melalui dirimu pembaca buku #CintaAllahBersamamu (terutama Kevin dan Ibunya) bisa menjadi insan yang Insyaa
Allah lebih baik! Tidak lebih baik dari orang lain tentunya, tapi dari diri
yang sebelumnya. Barakallahu fiik kak Nadhira Arini. J
Terakhir kak,
sedikit saran untuk bukunya, saya harap cover dan kualitas kertasnya bisa
ditingkatkan lagi ya. Secara design saya sudah suka karena simple dan tidak
terlalu girly (terlalu cewek gitu deh
maksudnya hehe). Saya juga berharap #someday, semoga Allah mudahkan serta
lancarkan untuk (mungkin, tapi hopefully)
kita bisa kolaborasi bareng untuk karya kak Nadhira selanjutnya. Aamiin
Allahumma Aamiin hehe.
Funfact kak, saya awalnya ragu untuk
menuliskan review yang malah jadinya seperti ungkapan tulisan ini hehe, tapi Alhamdulillah,
saya resapi lagi kalimat yang sudah kak Nadhira tulis dibuku ini untuk saya “Allah never gives up on you. Tuhanmu ini
percaya bahwa kau mampu.” Terima Kasih Kak Nadhira Arini, tentunya dapat salam
hangat dari Ibu Kevin yang juga sudah baca bukunya. Ibu titip ucapan juga,
“Jazakillah, karena bukunya jadi hadiah disaat yang memang ibu butuhkan”. ^^
Part favorite
tentunya Cinta Allah Bersamamu (Halaman 201). Doa saya juga sama, senantiasa beriringan
diantara doa yang lain:
“Kevin berdoa,
semoga kamu diberikan kecukupan oleh-Nya. Jika diberi ujian sakit, sakit yang
cukup. Sehingga kamu jadi belajar lebih menghargai bagaimana berharganya sehat
itu. Jika Allah berikan rasa sedih, sedih yang cukup. Sehingga kau masih dapat
melihat dan mensyukuri kebahagiaan-kebahagiaan kecil yang Allah berikan dalam
kehidupanmu.”
“Kevin juga
berdoa, semoga kamu diberikan kedua bahu yang cukup kuat untuk menopang segala
masalah yang menimpamu. Sehingga akan cukup mudah bagimu untuk berdiri tegak
saat berusaha menggenggam bantuan yang Allah berikan kepadamu. Semoga Allah
cukupkan cinta di hatimu kepada manusia. Sehingga hatimu lebih mudah merasakan
bahwa dengan Cinta Allah Bersamamu sudah cukup membuat kehidupanmu jauh lebih
bahagia.”
“Dan Dia (Allah) bersamamu di mana saja kamu berada.”
(QS. Al-Hadid : 4)
Dengan Senang Hati Kembali Kasih,
Always
be #positive and Salute!
Wassalamu’alaikum Warrahmatullah
Wabarokatuh.
Instagram Account : kevinwidgo
#Someday
#CintaAllahBersamamu
#LombaReviewBukuCintaAllahBersamamu
#AntaraAkudanTuhanku