Allo?
As well as you know
(mungkin), dua minggu lalu gue goes to
borneo and seriously guys, kala itu bukan untuk kerja ya hehe. Jadi gue mau
cerita dikit nih, tentang apa aja yang gue dapet selama traveling-silaturahim disana hehe.
Jadi sebenarnya gue tuh kesana untuk
silaturahmi ke keluarga gue yang ada di Banjarmasin, nah ceritanye kakek gue
ini emak-nya alias buyut gue orang sana (or
pernah tinggal disana) so gue punya saudara disana. Ekspektasi gue ya
silaturahmi biasa aja, but reality-nya its amaze bruh! wkwkwk. Gue bilang amaze because gue rasa emang waktu yang
gue jalani selama seminggu itu worth it
banget. Why? Ya because ternyata saudara gue gak cuma empat sampai lima orang aja (which is gue mikirnya bakal tinggal di
satu rumah selama seminggu, mondok sama satu keluarga doang). Tapi ya
Alhamdulillah more and much more.
First impression
gue terhadap Banjarmasin ialah jalannya yang almost gak ada beloknya (imagine!
Lu naik motor 20 kilometer gak ada beloknya, bosen kaga?), kalau pun ada
belokannya cuma dua sih, kalau gak ke kanan ya ke kiri hehe. Selain itu waktu
disini juga lebih cepat satu jam, jadi yang gue kira acara biasanya dah
kelewatan, disana belum mulai hehe. Juga emang setelah gue sadari sungai disini
itu lebar-lebar walau gak selebar laut yang seluas your future. Aamiin ya Rabb. Terus awalnya lagi gue ekspektasi agak aneh,
gue kira nih rumah saudara gue bakal ngapung diatas sungai gitu wkwkwk. Ya gue
kan taunya barito river hehe, yang
terkenal pasar terapungnya, eh bukan! terkenal nenek Oke! (anak under 2000 harusnya tau).
Oh
ya, jadi waktu itu gue emang kurang menau soal alamat saudara gue ini (kakek
gue cuma berbekal secarik kertas), kakek gue nih ceritanya kalau mau berkunjung
tu jarang ngasih kabar, ada pun sebulan sebelumnya, biar surprise kali ye?!
(gak tau). Nah berbekal ingatan setengah abadnya itu gue manut aja sambil cari
di maps, but at last the adress is not
found. Serious. Yaiyalah bayangin lu move
on dari suatu tempat dan balik lagi setelah lebih dari setegah umur lu. Everything is changed.
Untungnya
ada tuh supir taxi yang gue tanyain rumahnya gak jauh dari lokasi, jadi selamat
dah. Belum selesai dengan alamat, setelah sampai di alamat, kakek gue nih yang
dari awal naik taxi banyakin ngomong perubahan sama supirnya juga mulai lupa
sama wajah saudaranya sendiri (wajarlah yaa). Tapi tetiba disana ada seorang
kakek-kakek yang udah gak muda nyamperin dan ternyata itu adeknya sendiri! (then they just give a big emotional hugs,
with weeping bruh). Gak lama setelah itu nih kakek kegirangan dan langsung
teriak manggil saudaranya, gak lama munculah sosok-sosok baru dalam hidup gue
yang gak lagi mulus kulitnya tapi gue yakin halus dan tulus hatinya. Sebab semenjak
pertama kali gue dateng itu sambutannya hangat banget, sehangat kopi hitam
bercampur susu, kopi hitam semangatku... (malah bablas nyanyi, hehe). Gue
langsung diajak ke rumah lama kakek gue dan setelah itu yang gue kira bakal have a long time buat istirahat, malah jadi
gak kepikiran sama sekali karena terlalu sayang untuk dilewatkan, kecuali
shalat! Hehe.
Dihari
pertama aja hampir setiap jam ada saudara baru yang datang, Alhamdulillah ya
walaupun gue sendiri yakin gak lama setelah mereka pulang nih mbah baru gue lupa
nama gue hehe, gue juga demikian soalnya wkwkwk (saking banyaknya, wajarlah). Setelah
gue saksikan sendiri emang udah gak ada yang muda lagi umurnya, tapi setelah
dengar ceritanya, semangat mereka untuk menyambung hidup itu gak biasa. Luar
biasa. Alhamdulillah itu mungkin kata yang paling banyak diucap. Senang sekaligus
haru ya ketika lihat sendiri wajah kerutnya mengukir senyuman. Dan ekspekasi
gue kembali salah karena setelah beberapa hari gue disana gue lihat hampir ini
satu komplek rumah yang mana cuma bisa satu motor yang lewat itu saudara gue
sendiri semuanya. Setiap harinya gue gak cuma makan disatu rumah tapi malah
nomaden hampir setiap kali makan, tidur pun demikian. Gak cuma yang di
satu komplek aja, gue sendiri juga sempat pindah daerah yang juga gak deket,
kaya di sungai andai, sungai kapuas, landasan ulin, banjarbaru dan martapura. Dan
kagetnya lagi ini adalah spesies orang banjar yang bisa ngapak semua, tambah
bangga gue hehe. Intinya emang saudara gue TOP
dah. Everybody here’s so kind.
Oh
ya, Fakta lain yaitu saudara gue disana umurnya lebih banyak diatas gue, bahkan
rata-rata gue panggil “mbah” atau kalau pun yang enggak dah nikah juga punya
anak kecil. Tapi Alhamdulillah yang lain gue bisa silaturahmi juga sama
saudara-saudari satu gen-FVS
Samarinda domisili Banjarbaru. Walaupun cuma ketemuan dihari terakhir tapi ya
gak jauh beda dari tipe-tipe anak asrama lain kalian so nice bro-sis. Thanks a lot yaaa.
And next ke
tujuan utama lainnya adalah ziarah ke makam dari saudara gue. Dan berkat itu
gue jadi keinget sama cerita bagus seorang penulis yang sepulangnya gue dari
sana meet up sama gue (Alhamdulillah cie,
fyi). Dibukunya tertulis begini:
Betapa sering Malaikat Maut melihat dan
menatap wajah manusia, yaitu dalam waktu 24 jam sebanyak tujuh puluh kali.
Seandainya manusia sadar hakikat tersebut, niscaya dia tidak akan lupa untuk
mengingat mati. Namun karena Malaikat Maut adalah makhluk gaib, manusia tidak
melihat kehadirannya. Dia pun tidak menyadari apa yang dilakukan Malaikat Maut.
Yuk sesekali ngitung bareng ya. Biar
kalau ditanya lagi ngapain juga bisa jawab lagi belajar hehe. 1 hari = 24 jam.
= 1440 menit. Sebanyak 1440 menit/ 70 kali malaikat melihat kita = 20.571
menit. Artinya sang pencabut nyawa menziarahi kita setiap 21 menit. (Asli gue
merinding waktuu nulis ini!)
Dalam sebuah hadist yang
diriwayatkan oleh Abdullah bin Abbas ra. Rasulullah SAW. Bersabda “Malaikat
Maut memperlihatkan wajah manusia dibumi sebayak 70 kali dalam sehari. Ketika
izrail datang merenungi wajah seseorang, didapati orang itu sedang bergelak
tertawa. Maka berkata izrail, ‘Alangkah herannya aku melihat orang ini, padahal
aku diutus oleh Allah untuk mencabut nyawanya kapan saja, tetapi dia masih
terlihat bodoh dan bergelak tertawa’.”
Seorang sahabat pun pernah bertanya
“Wahai Rasulullah, siapakah seorang mukmin yang paling cedas?” Rasulullah SAW.
menjawab “Dia yang paling banyak mengingat mati, kemudian yang paling baik
dalam mempersiapkan kematian tersebut. Itulah orang yang paling cerdas.” (HR Ibnu
Majah, Thabrani, Al-Haitsami)
Masya Allah, gimana belajar
itung-itungannya kali ini? Berfaedah bukan? Yuk bersama jadi orang cerdas
dengan cara yang diridhoi Allah SWT? Aamiin ya Rabb.
So
inti dari semua traveling-silaturahim
ini ya sesuai dengan judulnya, Kembali Pulang. Because pulang memang jadi
saat-saat yang setiap orang tunggu, baik itu setelah kerja, sekolah, kuliah atau
acara lainya. Karena apa? Pulang itu membuat kita lebih nyaman dan karena
memang pulang itu sendiri zona nyaman kita. Waktu untuk pulang sendiri memang
sudah Allah SWT yang mengatur, coba pikir, hanya lima puluh dua tahun tidak
berjumpa kok? Terus Alhamdulillah bisa ketemu lagi dalam keadaan yang sama
sehat? Siapa yang bisa jamin lagi ada kesempatan gitu?
Jujur
menurut gue seminggu itu gak cukup untuk bisa silaturahmi ke semua saudara yang
di Kalimantan (include perjalanan 4
hari 444 kilometer wkwkwk), namun gue percaya skenario terbaik hanya milik-Nya.
Dah hasilnya terbukti ketika gue pulang dan meet
up (dibaca silaturahmi) sama penulis yang juga ngasih ide dan tulisannya
diatas, itu Masyaa Allah banget sih hehe. Untuk kalian yang sedang diperantauan
jangan lupa juga untuk pulang atau setidaknya selalu memberi kabar dan menjalin
silaturahmi yang baik. Gue sendiri jujur pernah sangat menantikan yang namanya
IBL (itu sinkatan Izin Berlibur Longtime apa ya? wkwkwk), ya kan emang dulu rumah gue gak deket dari kampus ditambah kangen yang luar
biasa sangat amat paling dahsyat wow kepada keluarga (Unch. BOOM!) hehe.
Tapi
the most must to rememmber adalah
kepulangan yang sesungguhnya, kepulangan yang akan jadi selamanya. Didunia ini
kan kita cuma mampir, tapi juga didunia ini kita menentukan jalan untuk kita
pulang. Pasti semua mau zona nyaman abadi yang menyenangkan kan? Yah, mari
saling mendoakan demikian. Semoga kelak kita berjumpa lagi di zona nyaman yang
Allah persembahkan untuk orang-orang yang beriman. Aamiin ya Rabb. Semoga
bermanfaat yah!?
Always be
#positive and Salute!
Dengan Senang Hati
Kembali Kasih
Wassalamu’alaikum Warrahmatullah Wabarokatuh
***
0 Comment:
Post a Comment
Please comment here, Thanks ^^