In Widgostory

Istigfar Tujuh Kali



Assalamu’alaikum Warrahmatullah Wabarokatuh
 Allo? 
Alhamdulillah kita dipertemukan dengan Jum’at berkah ini, Special Article in the 1438 H. langsung aja ya.. #herewidgo and this is #Widgostory.

Syeikh Ali Musthafa Thanthawi -raimahullah- pernah berkata demikian : (Dari tulisan ustadz Aan Chandra Thalib)
“Apakah Allah mencintaiku?”
Pertanyaan ini terus mengusikku!
Aku teringat bahwa kecintaan Allah Ta’ala kepada hamba-hamba-Nya hadir karena beberapa sebab dan sifat yang disebutkan dalam Al-Qur’an al Karim.
Aku membalikannya ke dalam memoriku, untuk membandingkan apakah diriku sudah seperti yang disebutkan di dalam Al-Qur’an, agar aku dapat menemukan jawaban atas pertanyaanku itu.
Aku menemukan bahwa Allah mencintai “orang-orang yang bertakwa,” dan akutidak berani menganggap diriku bagian dari mereka (yang bertakwa)!
Aku menemukan bahwa Allah mencintai “orang-orang yang sabar,” maka aku teringat betapa tipisnya kesabaranku!
Aku menemukan bahwa Allah mencintai “orang-orang yang berjihad,” maka aku pun tersadar akan kemalasanku dan rendahnya perjuanganku!
Aku menemukan bahwa Allah mencintai “orang-orang yang berbuat baik.” Betapa jauhnya diriku dari sifat ini.
Saat itulah aku berhenti meneruskan pencaharian dan pengamatanku: Aku takut bila nanti aku tidak menemukan sesuatu pun di dalam diriku yang dapat menyebabkan Allah mencintaiku!

Aku periksa semua amal-amalku,
Ternyata didalamnya banyak yang bercampur dengan kemalasan/kelemahan, kotoran-kotoran dan dosa-dosa.
Seketika itu terbesitlah dalam ingatanku firman Allah Ta’ala:

“Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang bertaubat.”

Seakan-akan aku menjadi paham bahwa ayat itu adalah untuk diriku dan orang-orang sepertiku, seketika mulutku pun mulai komat-kamit membaca: Astagfirulah wa Atuubu ilaihi “Aku memohon ampunan Allah dan aku bertaubat kepada-Nya.”

#ISTIGFAR Beneran nih ya, setelah baca tulisan diatas gue jadi mingkem, lagu gonjrang-ganjreng yang gue denger dari tadi gue close terus buka Ms. Word dan gue ketik nih. Ya Alhamdulillah bangetkan tahun ini kita kembali dipertemukan dengan bulan yang  suci ini, bulan yang penuh makna dan yang In syaa Allah membawa banyak berkah (semoga kita termasuk yang mendapatkan keberkahannya. Aamiin). Nah dari serangkaian ibadah yang kita lakukan di bulan ini sudahkah benar, maksimal sehingga Allah mencintai kita? Seberapa rasa syukur kita yang panjatkan kepada-Nya? Jika menurutmu sudah, tambahlah dengan amalan lainnya. Jika sedang memulai memperbaiki diri, mari kita doa-kan Istiqamah. Dan yang belum? Karena mungkin masih-masih apa lah yang membuat itu menundamu, #ISTIGFAR, mau sampai kapan menunggu hidayah? Hidayah itu sejatinya dijemput bukan untuk ditunggu yaaa. So Ber-Taubat-lah, Yuk!?

Allah SWT sendiri yang berfirman dalam Al-Qur’an al Karim, “Hai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan taubatan nasuha (taubat yang semurni-murninya).” (QS. At-Tahrim: 8)

Dalam hal ini yang dimasud Taubatan Nasuha adalah bertaubat dengan menghindari dosa dan larangan Allah, Menyesali dosa yang telah lalu, Bertekad tidak melakukannya lagi di masa akan datang, Lalu jika dosa tersebut berkaitan dengan hak sesama manusia, maka ia harus menyelesaikannya mengembalikannya. Bener-bener dah dalam bertaubat, karena yang gue tau gini “Kita sebagai manusia yang penuh dosa dan salah itu gak pantas untuk masuk surga, tapi kita juga gak akan mampu akan panasnya api neraka.” #ISTIGFAR. Percayalah Allah itu mencintai orang-orang yang bertaubat seperti dalam firman-Nya,

“Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang taubat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri.” (QS. Al-Baqarah: 22)

Firman Allah itu juga ditambah kuat dengan sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam berikut,

“Sesungguhnya Allah sangat gembira dengan taubat hamba-Nya ketika ia bertaubat pada-Nya melebihi kegembiraan seseorang di antara kalian yang berada diatas kendaraan nya dan berada di suatu tanah yang luas (padang pasir), kemudian hewan yang ditungganginya lari meninggakannya. Padahal hewan tunggangannya itu ada perbekalan makanan dan minumnya. Sehingga ia pun menjadi putus asa. Kemudian ia mendatangi sebuah pohon dan tidur berbaring di bawah naungannya dalam keadaan hati yang telah berputus asa. Tiba-tiba ketika ia dalam keadaan seperti itu, kendaraannya tampak berdiri disisinya, lalu ia mengambil ikatnya. Karena sangat gembiranya, maka ia berkata, ‘Ya Allah, Engkau adalah hambaku dan aku adalah Rabb-Mu.’ Ia telah salah mengucapkan karena sangat gembiranya.” (HR. Muslim)

        Masyaa Allah, Sungguh besar rasa cinta-Nya kepada kita yang mau bertaubat. Sekarang renungkan dulu nih, Nauzubillah kita bakal salah melangkah dan masuk dalam Trap Satan. Apa yang kita bayangkan itu akan jauh sekali berbeda, Indahnya surga yang kita bayangkan akan lebih Indah dari apa pun. Dan juga sengsaranya orang yang ada di bumi ini bukan apa-apa dengan yang ada di neraka kelak. #ISTIGFAR. Semoga Allah senantiasa meng-Istiqamah-kan kita dan memudahkan kita dalam ber-Taubat serta meraih ridha-Nya. (Please ucap) Aamiin Yaa Rabbal’alamin.

Sadar gak sadar, kita yang sudah hidup sampai dengan kalian baca tulisan ini pasti dosa-nya gak sedikit kan? Iyain aja dulu terus #ISTIGFAR. Karena ya memang namanya manusia itu tempatnya salah, tapi kita juga pasti akan melakukan yang terbaik untuk setiap hal yang kita cintai. Do what you love and Love what you do, gitu kan? WOKEH, Kalau dihitung dari hari ini dua hari lagi bakal berganti tahun, yang jadinya 1439 Hijriyah alias Lebaran tuh, yang menurut gue itu merupakan moment yang pas untuk bikin New Story dalam hidup. Memulai sesuatu dengan yang baik In syaa Allah hasinya gak akan buruk. “Di awal kamu membentuk kebiasaan positif, selanjutnya kebiasaan positif yang akan membentuk kamu” itulah yang kenapa hampir selalu gue sampaikan di akhir untuk ALWAYS BE #POSITIVE. Sip!

#ISTIGFAR Oh ya! sebagai penutup kali ini gue dapat kutipan yang pas buat pembaca setia atau yang akan mulai setia pada Someday-nya.

“Allah memberikan dunia pada yang Dia cintai dan yang Dia benci. Tetapi Dia tidak memberikan (kesadaran ber) agama, kecuali kepada yang Dia Cintai. Maka barang siapa diberikan (kesadaran ber) agama oleh Allah, berarti ia dicintai oleh-Nya.” (HR. Ahmad, Al Hakim dan Al Baihaqi)

Nah, maksud gue apa? Kenapa dirasa PAS untuk yang Setia? Ya gue berharap bawasannya dengan kalian mau membaca dan mengamalkan with niat Lillahita’ala maka kalian termasuk insan yang diberi (kesadaran ber) agama oleh Allah dan In syaa Allah DICINTAI-Nya. Aamiin ya Rabb. Stay Setia yah. Sebelum ditutup mari kita #ISTIGFAR bersama, Astagfirullahhal’adzim. Hehe. J

So that’s for today, Semoga berfaedah,
Dengan Senang Hati Kembali Kasih,
Always be #positive and Salute!

Wassalamu’alaikum Warrahmatullah Wabarokatuh.


***

Read More

Share Tweet Pin It +1

0 Comments

In Widgostory

Temen Yang Temenan


Assalamu'alaikum Warrahmatullah Wabarokatuh?
Allo?
             GUYS-GIRLS ditulisan ini gue mau unek-unek lagi disamping itu juga mau share something. Langsung aja ya #herewidgo and this is #Widgostory!
           
“Nikmat yang paling berharga setelah Iman dan Islam adalah memiliki sahabat yang Shalih.” Berikut adalah kata-kata dari Umar bin Khattab yang begitu menginspirasi gue dalam bersahabat atau berteman.

Ada yang pernah dengar “Jangan pilih-pilih temen”? yang menurut gue itu kurang tepat ya, karena gue sendiri merasa kalau kita berteman ya harus pilih-pilih karena apa? baik enggak-nya temen kita itu ya bakal menular ke diri kita. Istilahnya gini, kalau kita berteman sama tukang parfum ya kita bakal kena wanginya, tapi kalau kita berteman dengan pandai besi, kita pasti bakal kena abu atau malah kena apinya.

‘Adi bin Zaid mengatakan,
“Janganlah engkau bertanya tentang kepribadian seseorang, Tetapi tanyalah kepada temannya. Sebab, mereka saling meniru antara satu sama lain. Temanilah orang yang lebih utama takwanya, Niscaya engkau akan ketularan ketakwaannya. Janganlah engkau berteman dengan orang yang hina, Sebab engkau juga akan ketularan hinanya.”

Selain itu Rasulullah shallallahu’alaihi wassalam sendiri yang bersabda,
“Seseorang itu tergantung agama temannya. Maka hendaknya salah seorang dari kalian melihat siapa temannya.” (HR. Ahmad dan Tirmidzi)

Jadi kalau menurut gue yang lebih bener itu “Jangan salah pilih teman” ya. Bertemanlah dengan seseorang yang senantiasa membawamu ke jalan yang diridoi oleh Allah SWT dan yang senantiasa saling mengingatkan jika salah satunya dibisiki setan. Terus kalau lu sudah punya temen yang baik peganglah dia erat-erat! (Bukan terus-terusan dipegangin ya! Nanti malah dikiranya “anu” hehe). Ya maksudnya teruslah pelihara hubungan baiknya. Yang namanya teman baik itu very limited didapatkan tapi sometime sangat mudah melepaskan. Teruslah berbuat kebaikan bersama teman ya!? Kan kalau berbuat baik sama-sama pahalanya In syaa Allah lebih GWEDE! Hehe Dan ini nih yang namanya GWEDE SIH TAPI ENAK BAGI-BAGI! Hehe *ting (Sorry, itu murni kelilipan).

Oh iya gue mau ingetin sesuatu, dimana teman yang baik ialah teman yang mau berbagi kebaikan. Caranya gampang salah satunya ketika kamu lagi mencari hal yang bermanfaat di internet terus lu nemu deh, lu bakal share ke temen yang lain. Ya di share ke temen, ke saudara, ke orang tua dan orang lain yang kita sayang. Kaya share tulisan ini contohnya! Kan Alhamdulillah banget kalau misalkan orang yang kita tag itu ikut mengamalkan apa yang kita baca. Jadi sedekah juga kan. Apalagi Bulan Ramadhan kaya gini. Jangan lupa niatkan karena ALLAH yaa!! Sip! Hehe.

Mmm, beberapa hari lalu gue Youtube-an (Mainan Youtube atau apalah itu bahasanya ya, gue tau lo pasti paham hehe). Nah disaat lagi nonton VLOG orang gue lihat di side bar ada video yang judulnya #temantapimenikah. Weh, awalnya gue biasa aja lanjut nonton terus sambil cari video lain. Tapi diakhir-akhir, disaat batas waktu kuota midnight udah mau beres (Iya gue biasanya jadi kalong baik, mencoba beramal baik dengan cara menonton video di Youtube tanpa lupa Like, Share, Comment dan Subscribe kan nambah rezeki orang tuh.. wkwkwk) gue sendiri penasaran dan langsung masukin #temantapimenikah di kolom pencarian, then enter! Ketemu dah sederet video dari #temantapimenikah. Dari tadi gue dah mikir ini VLOG isinya orang yang tadinya punya teman dan finnaly menikah gitu ya? Iya paling. Klik, gue klik satu videonya (itu video QnA, kalau menurut #temantapimenikah itu video #tanyajawab) sama aja ya!? Hehe. Nah itu video berdurasi 20 menit-an soalnya + ada hijab tutorialnya gitu. At last gue amleng waktu nontonin tuh video, i guest videonya berfaedah banget karena gue pribadi ambil banyak manfaat dari situ. Nah lagi semakin penasaran gue looking for #temantapimenikah di Google dan keluar tuh banyak artikel dan juga ternyata itu sebuah nama buku dengan judul yang sama #temantapimenikah.

Nah dari situ gue baru tau bahwa ada beneran loh kesempatan dimana seseorang yang dekat dengan kita ternyata menjadi jodoh tanpa disangka-sangka dan bukan lewat jalur yang haram (#pacaran). Soalnya yang dari dulu gue tahu, seseorang tuh yang tadinya temen – temen biasa – temen deket – pacaran – paling juga ujung-ujungnya bakal kandas ditengah-tengah karena ya memang itu hubungan yang gak direstui Allah, yang bikin dosa dan banyak ruginya (Maafkan pabila yang membaca juga pernah melakukan atau malah sekarang juga sedang demikian). Tapi bener kan gitu? Coba tanya ke dalam hati kamu ya? Kamu sendiri yang tahu dan jika kamu punya pendapat yang bisa menghalalkan pacaran silahkan diskusikan dengan orang yang lebih paham dan gunakan Al-Qur’an sebagai sumbernya ya? Oke. Gue bilang demikian ya karena memang kenyataannya demikian kan, gue sendiri kagum. Walau memang pasangan itu bukan satu-satunya dan yang pertama, tapi seenggaknya mereka membuktikan loh. Ada cara lain untuk mencintai-menyayangi seseorang yang kita cinta tanpa harus membuatnya berdosa dalam ke-klise-an yang menjerumuskan (Sorry kalo maksain hehe). Nikah itu yang Terbaik, menghalalkan-mencintai-menyayangi dengan cara yang Allah akan berkahi.

“Meh, apaan buktinya sekarang gue yang pacaran biasa aja, gak tambah miskin, gak ngurangin harta, tetep sehat dan dia juga tetep sayang apalagi ibadah juga tetep jalan serta blablabla lainya. Lagian kalau jaman sekarang ini gak dijadiin pacar dulu, nanti terus tiba-tiba ngajak nikah ya apa dianya mau? Terus apa kata orang tuanya?” (Gue harap gak ada yang demikian sih, itu cuma gue aja yang berfikiran, Maafkan. Oke?) Ya sip okeh, kalau ada yang demikian ya wajar karena pendapat kita gak selamanya bakal diterima orang walau pun itu pendapat yang memang benar apa adanya dan semestinya. Yang saya mau sampaikan bawasanya itu loh temen yang temenan (Beneran ; javanese) temen yang kalau benar dia cinta-sayang pasti dia akan lakukan yang terbaik untuk kamu dan kalau bener niatnya yang bakal halalin dan REAL bikin bahagia ya itu-yang jelas jodohmu. Sorry aja kalau memang kadang teman yang kita harapkan demikian, yang juga ingin ceritanya kaya #temantapimenikah gak sama persis ceritanya ya gak papa, setiap orang kan skenario hidupnya sudah berbeda dan gue yakin setiap orang itu skenarionya sudah yang terbaik.

Anggap aja sekarang orang yang kamu dambakan itu malah justru pacaran dengan orang lain, kan sakit kan? (Apalagi kalo sama temen kita sendiri, UH #pedih hehe) Tapi ya mau gimana? Gitu yah yang namanya #FRIENDZONE? Karena ada yang bertanya demikian, nah lalu diexplain tuh : “Berati ya kalian berteman dulu aja, dia nganggapnya temen. Tapi yang perlu diinget adalah umur kalian berapa? Karena waktu iku kita (#temantapimenikah) bisa akhirnya nikah karena waktu itu umur kita udah 25 (Celetuk gue mikir seandainya yang nanya itu umur 7 tahun ; karena kan jaman sekarang anak kecil lebih tau #frienzone daripada gue. KAN GAK ETIS KEV!! ^^). Selain itu kan karena disaat itu kan udah siap segala lahir-batin, mental terus materi ada. Jadi kita langsung aja menuju pelaminan gitu. Kalau itu #friendzone elu ya nikmatin aja, tunggulah cowok/cewek yang tepat dan waktu yang tepat.” Dan lagi disampaikan cara gak galau nungguin sahabat sendiri biar jadi temen hidup beneran, lantas dijawab “Lo lakuin dulu apa yang bermanfaat untuk hidup lo, jangan sia-siakan waktu lo, nikmatin dulu, enjoy your life, lebih banyak ngasilin sesuatu atau karya, sibukin diri dengan apa yang lo bisa sekarang. Jadi itu menghilangkan galau lo.” Lalu ditambahkan “Sibukin belajar, Waktu sama keluarga, sama temen-temen/sahabat, lakuin apa yang bisa menjadi passion siapa tau nanti bisa invest skill atau kemampuan buat masa depan karena itu yang paling penting dan nanti In Syaa Allah juga dapet JODOH YANG BAIK. Dan lagi nanti kalau udah ada yang mau cerita, JANGAN GENGSI, harus saling mendengarkan karena siapa tahu itu Jodoh lo. TERIMA.” Yasss, gitu GUYS-GIRLS. Yang penting kita Ikhtiar dan Tawakal serta Sabar itu harus.

Gue doa-kan deh (baiknya saling mendoakan yaa), semoga kalian mendapatkan Temen yang temenan, Jodoh yang terbaik diwaktu yang terbaik pula. Aamiin ya Rabb. Oh ya dan satu lagi kata-kata yang gue paling suka itu adalah : “Karna #temantapimenikah lebih baik dari pacaran tapi gak nikah nikah.”
- #temantapimenikah –

Mmm, ini bukan blog dimana gue sebagai penulis disuruh ngemeng-ngemeng dan dibayar ya, IT’S ALL PURE FROM MY SELF, Kevin Widgo. Dan lagi, semisal ada yang blablabla gue fine aja, itu kan juga pilihan orang, gue cuma mau cerita, ngeluarin unek-unek yang gue harap bisa bermanfaat. Sekian, yang mau silahkan follow dan subscribe #temantapimenikah, juga kak Ayu dan kak Dito serta Sekala anaknya. (Jangan lupa gue juga, EA! Wkwkw) Hehe.


Dengan Senang Hati Kembali Kasih,
Always be #positive and Salute!

Wassalamu’alaikum Warrahmatullah Wabarokatuh.


***



Read More

Share Tweet Pin It +1

2 Comments

In Widgostory

Everything Must Lillahita'ala


Assalamu’alaikum Warrahmatullah Wabarokatuh.
Allo?
                Segala sesuatu itu tergantung pada niatnya. Alhamdulillah baru-baru ini gue mendapat ilmu yang luar biasa menurut gue pribadi, dimana Allah sangat memperhatikan mahluknya. Bawasannya jika kita sebelum tidur berniat akan bangun di sepertiga malam untuk mengerjakan shalat malam karena Allah, namun dalam usahanya kita terlelap hingga datangnya waktu shalat subuh maka amalan kita akan tercatat sebagai mahluk yang melaksanakan shalat malam. Ma syaa Allah J Sungguh Allah sangat menghargai usaha kita dalam beribadah kepada-Nya.

            “Sesungguhnya amal perbuatan itu (dinilai) berdasarkan niatnya, dan sesungguhnya setiap orang memperoleh apa yang ia niatkan. Maka barangsiapa yang hijrahnya (diniatkan) kepada Allah dan Rasul-Nya, maka (nilai) hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya. Dan barangsiapa yang hijrahnya (diniatkan) untuk dunia yang ingin ia peroleh, atau untuk wanita yang ingin ia nikahi, maka (nilai) hijrahnya kepada apa-apa yang ia berhijrah kepadanya”. (HR. Bukhari Muslim)

            Jadi gitu GUYS-GIRLS, karena perbuatan kita seluruhnya dinilai berdasarkan niat yang ada di dalam jiwa (lubuk hati paling dalam). Maka yang pertama perlu kamu perhatikan adalah Luruskan Niat. Bersihkan sebab, agar selalu hanya karena Allah subhanahu wata’ala. Dalam hal ini ialah memantaskan diri (Berhijrah) cobalah tanyakan kepada dirimu atas dasar apa dirimu berhijrah? Masihkah ada selain-Nya sebabmu berhijrah? Jika iya cobalah untuk terus dikoreksi. Luruskanlah niatmu, Allah akan menyempurnakan apa yang kamu niatkan, In syaa Allah. Sekalipun kamu tidak bisa dengan sempurna melaksanakan. Semakin sempurna niatmu, semakin sempurna pula pertolongan Allah untukmu.

            Seperti isi Surat dari Syaikh Salim bin Abdullah kepada Umar bin Abdul Aziz. “Ketahuilah bahwa kadar pertolongan Allah kepada seorang hamba tergantung kadar niatnya. Barangsiapa niatnya sempurna, pertolongan Allah juga akan sempurna. Dan, barangsiapa niatnya berkurang, pertolongan Allah juga akan berkurang.”

            Beberapa waktu lalu gue juga baca sebuah BAB dalam buku yang isinya tidak jauh dari judul tulisan ini. Dalam bukunya itu bertuliskan :
Imam Muslim meriwayatkan, dari Abu Hurairah radiyallahu’anhu bahwa beliau mendengar Rasulullah shallallahu’alaihi wassalam bersabda :
“Sesungguhnya manusia pertama yang diadili pada hari kiamat adalah orang yang mati syahid di jalan Allah. Ia didatangkan dan diperlihatkan kepadanya kenikmatan-kenikmatan (yang diberikan di dunia), lalu ia pun mengenalinya.
Allah bertanya kepadanya : ‘Amal apakah yang engkau lakukan dengan nikmat-nikmat itu?’
Ia menjawab : ‘Aku berperang semata-mata karena Engkau sehingga aku mati syahid.’
Allah berfirman : ‘Engkau dusta! Engkau berperang supaya dikatakan seorang yang gagah berani. Memang demikianlah yang telah dikatakan (tentang dirimu).’

Kemudian diperintahkan (malaikat) agar menyeret orang itu atas mukanya (tertelungkup), lalu dilemparkan ke dalam neraka.

Berikut orang (yang diadili) adalah seorang yang menuntut ilmu dan mengajarkannya serta membaca Al-Qur’an. Ia didatangkan  dan diperlihatkan kepadanya kenikmatan-kenikmatan (yang diberikan di dunia), maka ia pun mengenalinya.

Kemudian Allah menanyakannya : ‘Amal apakah yang engkau lakukan dengan kenikmatan-kenikmatan itu?’
Ia menjawab : ‘Aku menuntut ilmu dan mengajarkannya serta aku membaca Al-Qur’an hanyalah karena Engkau.”
Allah berfirman : ‘Engkau dusta! Engkau menuntut ilmu agar dikatakan seorang ‘alim (yang berilmu) dan engkau membaca Al-Qur’an supaya dikatakan seorang qari’ (pembaca Al-Qur’an yang baik). Memang begitulah yang dikatakan (tentang dirimu).’

Kemudian diperintahkan (malaikat) agar menyeret atas mukanya dan melemparkannya ke dalam neraka.

Berikut (yang diadili) adalah orang yang diberikan kelapangan rezeki dan berbagai macam harta benda. Ia didatangkan  dan diperlihatkan kepadanya kenikmatan-kenikmatannya, maka ia pun mengenalinya (mengakuinya).

Allah bertanya : ‘Apa yang engkau telah lakukan dengan nikmat-nikmat itu?’
Dia menjawab : ‘Aku tidak pernah meninggalkan shadaqah dan infaq pada jalan yang Engkau cintai, melainkan pasti aku melakukannya semata-mata karena Engkau.’
Allah berfirman : ‘Engkau dusta! Engkau berbuat yang demikian itu supaya dikatakan seorang dermawan (murah hati) dan memang begitulah yang dikatakan (tentang dirimu).’

Kemudian diperintahkan (malaikat) agar menyeret atas mukanya dan melemparkannya ke dalam neraka.”

Ikhlas-kan (Niat)... ingat yah Guys-Girls bahwa manusia senantiasa merugi kecuali memiliki ilmu. Dan manusia yang berilmu senantiasa merugi kecuali beramal dengan ilmunya. Dan manusia yang beramal senantiasa merugi kecuali dia yang ikhlas dalam amalnya. Sufyan Ats-Tsauri berkata, “Tidak pernah aku memperbaiki sesuatu yang lebih berat bagiku daripada niatku, karena niat selalu berubah-ubah.” Memang bernar demikian kan, niat ini terkadang atau malah sering kali berubah setelah kita mendapatkan kemudahan-kemudahan dari Allah.

Allah sendiri berfirman “Milik Allah-lah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Jika kamu nyatakan apa yang ada di dalam hatimu atau kamu sembunyikan, niscaya Allah memperhitungkannya (tentang perbuatan itu) bagimu. Dia mengampuni siapa yang Dia kehendaki dan mengazab siapa yang Dia kehendaki. Allah maha kuasa atas segala sesuatu”. (Q.S. Al-Baqarah : 284)

Pasti kita semua sudah paham kan semua yang ada di alam semesta ini hanyalah milik Allah dan segala sesuatunya juga Allah-lah yang mengatur. Gitu yaa, biar gak tambah puyeng tuh dari tadi kebanyakan fakta dan firman yang disampaikan, Good Point-nya ini nih. Mulai detik ini pastikan kita tidak salah niat dalam usaha apapun, terlebih dalam memantaskan diri. Perbaiki terus niat kita. Amal apapun yang dilakukan tapi bukan dasar meraih keridhaan Allah maka amal itu akan sia-sia. Percuma dah kita yang muda-mudi ini berhijrah namun hanya untuk mendapat perhatian atau buat kagum-klepek-klepek akhwat-ikhwan yang kita sukai, kan sayang sekali kalau misalkan kita yang sudah berhijrah susah payah namun kenyataannya di akhir cerita : kita yang berharap buat undangan sama-sama, eh malah dapet undangan. Yang tadinya ingin melamar malah dilamar duluan sama muda lain dan ikhwan yang diharapkan datang melamar malah datang membawa undangan pernikahan dengan akhwat lain. Oh... Jangan Baper ya.. Boleh dah Baper asalkan yang Positif. (Emang ada?) YA ADA! Kaya baperin tuh Al-Qur’an dan Sunnah, Ngaji yang ikhlas dan terus bermanfaat. At last but not last. EVERYTHING MUST LILLAHITA’ALA.

            Oh ya, before see yaa in the next article gue pribadi mau ucapin THANKS A LOT buat kalian yang sudah meng-Ikhlas-kan waktunya untuk mampir dan membaca tulisan gue. Masih perlu banyak Kritik dan Saran nih, tolong yaa... Terima Kasih, semoga bermanfaat dan bisa istiqamah diamalkan. Aamiin ya rabb ^^

Dengan Senang Hati Kembali Kasih,
Always be #positive and Salute!

Wassalamu’alaikum Warrahmatullah Wabarokatuh.



***



Read More

Share Tweet Pin It +1

0 Comments

In Dormistory Herewidgo Japan Japan Asia Youth Exchange Program In Science Sakura Sakura Science Someday Widgostory

Sakura Science Program


Assalamu’alaikum Warrahmatullah Wabarokatuh
Allo? 
Dan again gue jadi pengin flashback ke salah satu masa yang tak terlupakan, sorry kalau tulisannya agak formal karena emang ini diambil dari laporan yang pernah dibuat sebelumnya. Ok #herewidgo and this is #dormistory!

Saya berkesempatan mengenal lebih dekat Jepang melalui Sakura Exchange Program in Science, sebuah program Pemerintah Jepang (Japan Science and Technology Agency). Program ini bertujuan memberikan bekal kepada calon pemimpin-pemimpin di Asia dalam bidang sains dan teknologi melalui fasilitas kunjungan ke Jepang secara langsung.

Saya bersekolah di SMK Kehutanan Negeri Kadipaten, Majalengka, Jawa Barat. Sekolahku menjadi tempat penyelenggara bersama empat Sekolah Kehutanan Negeri lainnya di Indonesia. Seleksi di sekolahku dilaksanakan pada hari pertama masuk sekolah semester II, tepatnya 4 Januari 2016.   
      
Setiap peserta diminta menulis makalah dengan tema “Peran dan Harapan Siswa dan Guru jika Mengikuti Sakura Exchange Program In Science”. Setiap SMK Kehutanan Negeri penyelenggara seleksi diberi kuota 3 siswa dan satu guru. Makalah dikirim ke Pusdiklat Bogor dan Japan Science and Technology (JST) Agency di Jepang.

Satu minggu dari seleksi, kami mendapat hasil pengumuman. Ada delapan siswa yang terpilih. Pertama, Kevin Widiar Golpantara (SMK Kehutanan Negeri Kadipaten). Kedua, Elisabeth Sianturi (SMK Kehutanan Negeri Pekanbaru). Ketiga, Muhammad Alkhilal Ramadhoni (SMK Kehutanan Negeri Pekanbaru). Keempat, Mahyu Rifdatul Jannah (SMK Kehutanan Negeri Samarinda). Kelima, Noga Gabriella (SMK Kehutanan Negeri Samarinda). Keenam, Adit Rinaldi Mponoi (SMK Kehutanan Negeri Makasar). Ketujuh, Agung Zulhaq Putra (SMK Kehutanan Negeri Makasar). Kedelapan, Arinsty Vidiastica Nurfadila (SMK Kehutanan Negeri Manokwari). Dua guru terpilih menjadi pendamping siswa dalam Sakura Exchange Program in Science ini, mereka adalah Tri Mayasari (SMK Kehutanan Negeri Pekanbaru) dan Ramlan (SMK Kehutanan Negeri Samarinda).

Begitu pengumuman disampaikan melalui e-mail, saya segera mengurus paspor dan visa. Titik jumpa pertama kami berlangsung di Pusdiklat Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Bogor, Jawa Barat pada 11 Februari 2016. Kami berkumpul untuk membahas presentasi dan poster yang akan dipersembahkan dalam Symposium SGH (Super Global High School) di University Tsukuba Sakado Senior High School, Sakado, Saitama.

Ada tiga (3) presentasi yang dirancang, yaitu Forestry Vocational School Of Indonesia, Sakura Science 2016 dan Kegiatan SGH Symposium tahun lalu. Kami mempersiapkan sebuah poster jumbo dan keperluan lain. Singkatnya, selama tiga hari singgah di Pusdiklat Lingkungan Hidup dan Kehutanan, kami berhasil menyelesaikan dua (2) presentasi dan poster. Yang belum terselesaikan adalah presentasi Sakura Science 2016 karena kegiatannya memang belum dilaksanakan

Hari keberangkatan tiba. Kami menuju Bandara Soekarno-Hatta pada 13 Februari 2016 pukul 16.00 WIB. Pesawat JAL 726 akan take off pukul 21.25 WIB. Doa yang kupanjatkan pada saat itu adalah semoga perjalanan ke Jepang selamat dan kami mendapatkan ilmu yang bermanfaat. Amiin. Perjalanan malam kami nikmati dengan beristirahat agar setibanya di Jepang badan lebih fit. Alhamdulilah, sebelum kami landing di Narita Airport, mentari lebih bersinar dari ufuk timur. Kami menikmati pemandangan indah itu dari jendela pesawat sembari makan pagi.

Burung besi raksasa JAL 726 sukses mendarat dengan selamat di Narita Airport pada pukul 06.35 Waktu Jepang atau pukul 04.35 WIB. Di Bandara itu, kami disambut hangat oleh Mr. Yoshikazu Tatemoto, salah satu guru SMA Sakado (University Tsukuba Sakado Senior High School). Tak lama setelah itu, kami mulai keluar menghirup udara Jepang. Langit Jepang saat itu terharu. Rintikan air gerimis dan hembusan angin dingin menyambut kami.Hujan tidak membuat api semangat kami berhenti berkobar. Inilah Jepang, negara maju kedua setelah US. Jepang bersih tanpa sampah dan semua aktivitas tertata. Kita perlu mencontoh hal baik dari Jepang.

Bus jemputan kami datang. Bus ini berkapasitas 27 orang itu terisi 12 orang termasuk supir. Tujuan pertama kami adalah University Tsukuba di Tsukuba. Ada sejumlah agenda pada hari pertama, Minggu, 14 Februari 2016. Dalam perjalanan menuju Tokyo, kami mampir ke situs sejarah yaitu Tokyo Imperial Palace. Di sana, kami menyempatkan berjalan-jalan sejenak dan berkenalan dengan aktivitas di Jepang.

Selanjutnya, kami melanjutkan perjalanan menuju Asakusa. Di sana, kami berkeliling di sekitar kawasan Sensoji Temple. Saya melihat dari jarak dekat Tokyo Skytree, bangunan tertinggi kedua di dunia saat ini.  Sekitar satu jam berkeliling, perut terasa keroncongan dan kami makan siang di restoran.

Selesai makan siang, kami lanjutkan perjalanan menuju destinasi utama. Butuh waktu dua jam untuk sampai di Universitas Tsukuba. Sesampainya di sana, kami langsung beristirahat di motel milik kampus tersebut. Aktivitas malam pertama di Jepang adalah menyempurnakan presentasi dan poster. Selesai itu, kami beristirahat dan mempersiapkan keperluan untuk esok pagi.

Seusai makan pagi di Tsukuba, aktivitas Senin, 15 Februari 2016 dimulai dengan mengunjungi Forestry and Forest Products Research Institute (FFPRI). Kami mengikuti kuliah singkat mengenai REDD Project and Research by Japanese Goverment. Dr. Matsumoto selaku Chief Staff of REDD Project menjelaskan kegiatan penelitian REDD+. Selain itu, kami juga mendapatkan pemaparan tentang Project and Research of Conserving Wild Life in Japan yang disampaikan oleh Dr. Fujima selaku Chief Staff of Forest Vegetation.

Selesai kuliah, kami melanjutkan kegiatan di Universitas Tsukuba dengan diawali makan siang. Di universitas tersebut, kami mengunjungi University Nursery and Laboratory of Silviculture and Nature Conservation untuk melanjutkan kuliah singkat yang disampaikan oleh Dr. Tsumura.

Beranjak dari persemaian itu, kami menuju salah satu kelas di kampus Universitas Tsukuba. Di sana, beberapa mahasiswa dan mahasiswi menyampaikan presentasi tentang tugas akhir musimnya, di antaranya mengenai rusa jepang, manfaat penjarangan pohon, pembakaran lahan sebelum penanaman, dan lainnya. Kami mendapatkan kesempatan untuk berdiskusi dengan mereka.

Selesai diskusi, kami melanjutkan kuliah di kelas lain dengan pembahasan tentang AIMS-TAG program dan beasiswa lain dari Pemerintah Jepang. Setelah mendengar penjelasan Dr. Nomura, terbersit cita-cita untuk melanjutkan pendidikan di Jepang. Pemerintah Jepang bisa memfasilitasi dengan baik dan cuma-cuma.

Tak terasa waktu berlalu dengan cepat, malam mulai menyelimuti langit di Jepang. Kami makan malam bersama beberapa mahasiswa Universitas Tsukuba yang berasal dari Indonesia. Hati saya bertambah senang karena bisa berjumpa dengan senior Arga Rana (alumnus SMK Kehutanan Negeri Kadipaten) dan Guntur (alumni SMK Kehutanan Negeri Samarinda) yang mendapatkan beasiswa dari Universitas Tsukuba. Selain itu kami berkenalan dengan mahasiswa lain yang berasal dari Indonesia.

Makan malam penuh kehangatan. Sushi yang kami lahap menjadi saksi keakraban malam kedua kami di Jepang. Seusai bersantap dan bercerita, kami kembali ke motel dengan penuh keriangan.

Hari ketiga dimulai dengan pagi yang dingin dengan suhu mencapai -1 celcius. Kami lawan dingin dengan kobaran api semangat menuju Tama Science Forest Center. Kami menggigil, hidung pilek, tapi semangat tetap mendominasi.  Hari ini adalah istimewa karena saya akan menyaksikan secara langsung bunga Sakura, ikon negara matahari terbit.

Kami mendapatkan gambaran umum Tama Forest Science Garden dan Lecture tentang Environmental Education for Citizen, serta tentang bunga Sakura.  Senangnya berkeliling menyaksikan langsung bunga sakura bermekaran, tumbuhan hutan evergreen, dan nonevergreen

Setelah cukup puas, kami menuju Chichibu Noen Hotel untuk bermalam. Dari hotel tersebut, kami menyaksikan matahari tenggelam dan pemandangan yang sangat menakjubkan. Kami bisa melihat kota Chichibu dilingkari pegunungan yang berselimut salju. Subhanallah, sungguh pemandangan yang sangat indah. Kami tak berhenti bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa. Sugoi! Kami akhiri petualangan di hari ketiga, Selasa, 16 Februari 2016 dengan makan malam dan persiapan terakhir untuk presentasi dan poster.

Rabu pagi dimulai dengan sarapan dan check-out. Sebelum ke Sakado, kami mengunjungi Chichibu Environmental Education Center. Di sana kami mendapatkan lecture tentang biomass tecnology dan karakteristik hutan Jepang. Saat berkeliling, salju turun. Ini pengalaman luar biasa menikmati dinginnya salju sembari mencatat ilmu.   

Tak mau lama membeku dalam kedinginan, kami masuk ke ruangan untuk makan siang dan dilanjutkan perjalanan menuju University Tsukuba Sakado Senior High School (UTSS). Kami sampai di UTSS saat pembelajaran masih berlangsung. Deki Sensei dan Nozomi Senpai yang pernah mengikuti exchange program 1 tahun di Indonesia menyambut kami. Lonceng tanda berakhirnya pelajaran berdentang, kami bertemu dengan siswa-siswi yang akan menjadi hostfamily dan mengikuti wellcome party.

Wellcome party berlangsung dengan sederhana. Kami saling berkenalan. Alhamdulillah, kami langsung bisa mengobrol dengan lancar. Siswa-siswi yang akan menjadi hostfamilyer tertarik dengan Bahasa Indonesia. Kami juga saling bertukar informasi tentang budaya.

Pembagian house familyer berlangsung lancar. Dalam program Sakura Exchange Program in Science, kami berkesempatan homestay. Artinya, kami akan memiliki keluarga baru dan menginap langsung di rumahnya. Para guru menginap di hotel di Kawagoe.

Semua hostfamily menganggap kami sebagai anaknya sendiri. Kami melakukan aktivitas yang sama dengan anak mereka. Semua hal baru yang belum dimengerti akan diajarkan dengan senang hati. Sebaliknya, kami pun berbagi kepada mereka tentang tradisi hidup di rumah kami

Tibalah hari yang kami tunggu. Kami akan mempersembahkan presentasi dan poster. Ada cerita unik menuju UTSS dari homestay masing-masing. Ada hanya 10 menit berjalan kaki, 40 menit menggunakan kereta, atau paket komplet karena harus berjalan, naik bus, dan kereta. Kami bertemu di Wakaba Station dengan mimik wajah bahagia diiringi dag-dig-dug.

Acara inti dimulai pukul 09.00 waktu Jepang. Siswa dan guru melihat poster yang kami pasang. Setiap pertanyaan yang diajukan mereka bisa kami jawab dengan baik. Sesi pertama dimulai dengan welcome sesion. Perkenalan kami yang kedua kalinya untuk semua hadirin yang datang. Setelah itu, dilanjutkan beberapa laporan kegiatan yang semuanya menggunakan Bahasa Jepang. Jam makan siang menjadi jeda acara. Hadirin dipersilahkan untuk beristirahat.

Kami keluar dari Gymnasium UTSS dan menuju ruangan yang sudah disiapkan. Menu makan siang beragam karena bento yang dibawakan berasal dari ibu yang berbeda. Beberapa siswa UTSS yang merupakan hostfamily bergabung. Suasana menjadi cair penuh canda tawa. Kami menjadi lebih rileks, grogi dan deg-degan lambat laun berkurang. Rasanya, kami seperti sudah kenal lama sehingga saling peduli.

Sesi presentasi tiba. Acara Presentations about International Activities by Student dimulai dari siswa UTSS. Mereka menyampaikan tentang robot, manfaat kulit pisang, dan lainnya. Satsuki Hamasaki (UTSS) menyampaikan kegiatan Super Global High School dan Nozomi Furui (UTSS) menyampaikan hasil belajarnya di Indonesia.

Tim Indonesia juga tidak mau kalah. Perwakilan pertama, Adit Rinaldi menyampaikan tentang Forestry Vocational School Of Indonesia. Saya, Kevin Widiar Golpantara menyampaikan tentang Sakura Science 2016 Activities. Sementara Mahyu Rifdatul Jannah menceritakan kegiatan Super Global High School 2015 di Jepang. Alhamdulilah, presentasi 30 menit itu berjalan tanpa hambatan.

Acara dilanjutkan dengan penampilan tari dari beberapa siswa UTSS. Kami sangat terhibur. Kami juga diperkenalkan huruf kanji di papan. Acara berlangsung hingga pukul 17.00 waktu Jepang dengan kata penutup dari Mr. Yoshikazu Tatemoto. Lega rasanya, Kamis, 18 Februari 2016 terlewatkan dengan suka cita. Kami kembali homestay bersama hostfamily. Ada yang langsung pulang ke rumahnya dan ada juga yang diajak berbelanja membelikan buah tangan untuk keluarga di Indonesia. Esoknya, kami harus beranjak dari kota Sakado.

Jumat pagi, kami berpisah dengan hostfamily. Rasanya ingin berlama-lama dengan mereka sudah sangat baik seperti keluarga sendiri. Sebelum melanjutkan perjalanan, terlebih dahulu diadakan rapat para guru. Siswa menunggu dengan berdiskusi singkat membahas tentang pentingnya menjaga hutan. Sebelum benar-benar meninggalkan Sakado, kami mendapatkan sertifikat yang langsung diberikan oleh kepala sekolah UTSS, yaitu Mr. Morihiro Kato. Sekolah ini telah menjadi saksi bisu dan memberikan pelajaran berharga selama di Sakado.

Kami lanjutkan perjalanan menuju hotel dekat bandara Narita sembari ke Museum of Emerging Science and Innovation (Miraikan Museum). Di museum ini, kami merasa seperti berkunjung ke Taman Pintar di Yogyakarta yang berisi berbagai simulasi dan hal interaktif. Kami beristirahat di Airport Rest House. Di hotel yang tak jauh dari bandara Narita, kami packing, bermalam, dan sarapan.

Sabtu pagi, kami optimis pasti akan kembali lagi ke sini Someday. Usai sarapan, kami check-out dan bersiap menuju bandara menggunakan shuttle bus. Setelah mengisi semua kelengkapan, tas kami masuk bagasi, dan saatnya berpisah dengan. Mr. Yoshikazu dan Mr. Ken yang sudah banyak membimbing kami selama di Jepang.

Kami langsung masuk, menuju sekitar satu jam, dan masuk pesawat. Sekali lagi, tidak ada yang mengatakan sayonara (selamat tinggal). Kami mengatakan Mata Aimasho Japan (Sampai Jumpa Jepang). Suatu ketika, kita pasti akan berjumpa lagi. Kami kembali ke Indonesia dengan semangat baru untuk lebih maju. Setibanya di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, ada haru yang terbendung.  Tim Indonesia dalam Sakura Exchange Program in Science harus berpisah ke kota masing-masing. Rasanya baru kemarin kami berjumpa, berkenalan, dan bekerja sama di negeri orang, kini berpisah. Sekali lagi, Mata Aimasho yang kami ucapkan.

Kami tetap keluarga. Kami percaya akan sukses bersama-sama. Ada banyak syukur yang harus kami dipanjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. Rasa terima kasih yang terhingga kami sampaikan kepada Pemerintah Indonesia, BP2SDM, Pusdiklat Bogor, Pemerintah Jepang, Japan Science and Technology Agency, Tsukuba University, semua Intansi yang telah memberikan ilmu dan bimbingan, University Tsukuba Sakado Senior High School, Mr. Yoshikazu tatemoto, Mr. Deki, Mr. Ken, seluruh Hostfamily, dan sekolah kami tercinta, SMK Kehutanan Negeri di Indonesia serta semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu-persatu. Domo Arigato Gozaimas. Matane Aimasho pada tulisan saya selanjutnya!

Dengan Senang Hati Kembali Kasih,
Always be #positive and Salute!

Wassalamu’alaikum Warrahmatullah Wabarokatuh.



***

Read More

Share Tweet Pin It +1

1 Comments

Every Day's

Allah Dulu, Allah Lagi, Allah Terus. Always be #positive and Salute! ^^

Translate

Ads Day's