In Widgostory

Everything Must Lillahita'ala


Assalamu’alaikum Warrahmatullah Wabarokatuh.
Allo?
                Segala sesuatu itu tergantung pada niatnya. Alhamdulillah baru-baru ini gue mendapat ilmu yang luar biasa menurut gue pribadi, dimana Allah sangat memperhatikan mahluknya. Bawasannya jika kita sebelum tidur berniat akan bangun di sepertiga malam untuk mengerjakan shalat malam karena Allah, namun dalam usahanya kita terlelap hingga datangnya waktu shalat subuh maka amalan kita akan tercatat sebagai mahluk yang melaksanakan shalat malam. Ma syaa Allah J Sungguh Allah sangat menghargai usaha kita dalam beribadah kepada-Nya.

            “Sesungguhnya amal perbuatan itu (dinilai) berdasarkan niatnya, dan sesungguhnya setiap orang memperoleh apa yang ia niatkan. Maka barangsiapa yang hijrahnya (diniatkan) kepada Allah dan Rasul-Nya, maka (nilai) hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya. Dan barangsiapa yang hijrahnya (diniatkan) untuk dunia yang ingin ia peroleh, atau untuk wanita yang ingin ia nikahi, maka (nilai) hijrahnya kepada apa-apa yang ia berhijrah kepadanya”. (HR. Bukhari Muslim)

            Jadi gitu GUYS-GIRLS, karena perbuatan kita seluruhnya dinilai berdasarkan niat yang ada di dalam jiwa (lubuk hati paling dalam). Maka yang pertama perlu kamu perhatikan adalah Luruskan Niat. Bersihkan sebab, agar selalu hanya karena Allah subhanahu wata’ala. Dalam hal ini ialah memantaskan diri (Berhijrah) cobalah tanyakan kepada dirimu atas dasar apa dirimu berhijrah? Masihkah ada selain-Nya sebabmu berhijrah? Jika iya cobalah untuk terus dikoreksi. Luruskanlah niatmu, Allah akan menyempurnakan apa yang kamu niatkan, In syaa Allah. Sekalipun kamu tidak bisa dengan sempurna melaksanakan. Semakin sempurna niatmu, semakin sempurna pula pertolongan Allah untukmu.

            Seperti isi Surat dari Syaikh Salim bin Abdullah kepada Umar bin Abdul Aziz. “Ketahuilah bahwa kadar pertolongan Allah kepada seorang hamba tergantung kadar niatnya. Barangsiapa niatnya sempurna, pertolongan Allah juga akan sempurna. Dan, barangsiapa niatnya berkurang, pertolongan Allah juga akan berkurang.”

            Beberapa waktu lalu gue juga baca sebuah BAB dalam buku yang isinya tidak jauh dari judul tulisan ini. Dalam bukunya itu bertuliskan :
Imam Muslim meriwayatkan, dari Abu Hurairah radiyallahu’anhu bahwa beliau mendengar Rasulullah shallallahu’alaihi wassalam bersabda :
“Sesungguhnya manusia pertama yang diadili pada hari kiamat adalah orang yang mati syahid di jalan Allah. Ia didatangkan dan diperlihatkan kepadanya kenikmatan-kenikmatan (yang diberikan di dunia), lalu ia pun mengenalinya.
Allah bertanya kepadanya : ‘Amal apakah yang engkau lakukan dengan nikmat-nikmat itu?’
Ia menjawab : ‘Aku berperang semata-mata karena Engkau sehingga aku mati syahid.’
Allah berfirman : ‘Engkau dusta! Engkau berperang supaya dikatakan seorang yang gagah berani. Memang demikianlah yang telah dikatakan (tentang dirimu).’

Kemudian diperintahkan (malaikat) agar menyeret orang itu atas mukanya (tertelungkup), lalu dilemparkan ke dalam neraka.

Berikut orang (yang diadili) adalah seorang yang menuntut ilmu dan mengajarkannya serta membaca Al-Qur’an. Ia didatangkan  dan diperlihatkan kepadanya kenikmatan-kenikmatan (yang diberikan di dunia), maka ia pun mengenalinya.

Kemudian Allah menanyakannya : ‘Amal apakah yang engkau lakukan dengan kenikmatan-kenikmatan itu?’
Ia menjawab : ‘Aku menuntut ilmu dan mengajarkannya serta aku membaca Al-Qur’an hanyalah karena Engkau.”
Allah berfirman : ‘Engkau dusta! Engkau menuntut ilmu agar dikatakan seorang ‘alim (yang berilmu) dan engkau membaca Al-Qur’an supaya dikatakan seorang qari’ (pembaca Al-Qur’an yang baik). Memang begitulah yang dikatakan (tentang dirimu).’

Kemudian diperintahkan (malaikat) agar menyeret atas mukanya dan melemparkannya ke dalam neraka.

Berikut (yang diadili) adalah orang yang diberikan kelapangan rezeki dan berbagai macam harta benda. Ia didatangkan  dan diperlihatkan kepadanya kenikmatan-kenikmatannya, maka ia pun mengenalinya (mengakuinya).

Allah bertanya : ‘Apa yang engkau telah lakukan dengan nikmat-nikmat itu?’
Dia menjawab : ‘Aku tidak pernah meninggalkan shadaqah dan infaq pada jalan yang Engkau cintai, melainkan pasti aku melakukannya semata-mata karena Engkau.’
Allah berfirman : ‘Engkau dusta! Engkau berbuat yang demikian itu supaya dikatakan seorang dermawan (murah hati) dan memang begitulah yang dikatakan (tentang dirimu).’

Kemudian diperintahkan (malaikat) agar menyeret atas mukanya dan melemparkannya ke dalam neraka.”

Ikhlas-kan (Niat)... ingat yah Guys-Girls bahwa manusia senantiasa merugi kecuali memiliki ilmu. Dan manusia yang berilmu senantiasa merugi kecuali beramal dengan ilmunya. Dan manusia yang beramal senantiasa merugi kecuali dia yang ikhlas dalam amalnya. Sufyan Ats-Tsauri berkata, “Tidak pernah aku memperbaiki sesuatu yang lebih berat bagiku daripada niatku, karena niat selalu berubah-ubah.” Memang bernar demikian kan, niat ini terkadang atau malah sering kali berubah setelah kita mendapatkan kemudahan-kemudahan dari Allah.

Allah sendiri berfirman “Milik Allah-lah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Jika kamu nyatakan apa yang ada di dalam hatimu atau kamu sembunyikan, niscaya Allah memperhitungkannya (tentang perbuatan itu) bagimu. Dia mengampuni siapa yang Dia kehendaki dan mengazab siapa yang Dia kehendaki. Allah maha kuasa atas segala sesuatu”. (Q.S. Al-Baqarah : 284)

Pasti kita semua sudah paham kan semua yang ada di alam semesta ini hanyalah milik Allah dan segala sesuatunya juga Allah-lah yang mengatur. Gitu yaa, biar gak tambah puyeng tuh dari tadi kebanyakan fakta dan firman yang disampaikan, Good Point-nya ini nih. Mulai detik ini pastikan kita tidak salah niat dalam usaha apapun, terlebih dalam memantaskan diri. Perbaiki terus niat kita. Amal apapun yang dilakukan tapi bukan dasar meraih keridhaan Allah maka amal itu akan sia-sia. Percuma dah kita yang muda-mudi ini berhijrah namun hanya untuk mendapat perhatian atau buat kagum-klepek-klepek akhwat-ikhwan yang kita sukai, kan sayang sekali kalau misalkan kita yang sudah berhijrah susah payah namun kenyataannya di akhir cerita : kita yang berharap buat undangan sama-sama, eh malah dapet undangan. Yang tadinya ingin melamar malah dilamar duluan sama muda lain dan ikhwan yang diharapkan datang melamar malah datang membawa undangan pernikahan dengan akhwat lain. Oh... Jangan Baper ya.. Boleh dah Baper asalkan yang Positif. (Emang ada?) YA ADA! Kaya baperin tuh Al-Qur’an dan Sunnah, Ngaji yang ikhlas dan terus bermanfaat. At last but not last. EVERYTHING MUST LILLAHITA’ALA.

            Oh ya, before see yaa in the next article gue pribadi mau ucapin THANKS A LOT buat kalian yang sudah meng-Ikhlas-kan waktunya untuk mampir dan membaca tulisan gue. Masih perlu banyak Kritik dan Saran nih, tolong yaa... Terima Kasih, semoga bermanfaat dan bisa istiqamah diamalkan. Aamiin ya rabb ^^

Dengan Senang Hati Kembali Kasih,
Always be #positive and Salute!

Wassalamu’alaikum Warrahmatullah Wabarokatuh.



***



Related Articles

0 Comment:

Post a Comment

Please comment here, Thanks ^^

Every Day's

Allah Dulu, Allah Lagi, Allah Terus. Always be #positive and Salute! ^^

Translate

Ads Day's